Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menyangkal bahwa Prabowo pernah menghina Gus Dur. “Mana ada, alah bohong semua. Kata ekonomis kubu Prabowo (elektabilitasnya) naik mereka panik,” kata saat menghadiri Dialog Kebudayaan Capres-Cawapres RI 2014 di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Sabtu (28/6).
Wakil Ketua Pemenangan Prabowo-Hatta, Idrus Marham, tidak mempercayai pengakuan Nairn dalam blog-nya itu. “Gak lah itu kan berbagai cara dilakukan dalam kondisi Prabowo-Hatta melejit sekarang,” ujar politisi Golkar ini di tempat yang sama.
Anggota timses Prabowo-Hatta lainnya, Tantowi Yahya, menyebut Nairn adalah musuh Indonesia sehingga tulisannya itu tidak perlu ditanggapi. “Tahun 1998 Allan diperintahkan ditangkap,” ujar Tantowi di lokasi yang sama.
Politikus Golkar ini menganggap tulisan Nairn tersebut bisa direkayasa dan siapapun bisa melakukannya. “Allan, penulisnya itu diperintahkan untuk ditangkap tahun 1998 dan di mana Pak Prabowo saat itu bagian dari TNI, bisa diartikanlah tulisan itu bagai mana,” ujar Tantowi.
Baru-baru ini Nairn melalui blognya mengungkap sisi gelap pemikiran Prabowo yang kini menjadi capres. Dia menuliskan Prabowo banyak melontarkan pemikiran ekstrem dalam wawancara tersebut. Misalnya, Prabowo, mengecam demokrasi dan menyebut mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai presiden buta. Bagi Nairn pemikiran Prabowo yang disampaikan dulu itu relevan untuk diketahui publik yang akan menjalani pemilihan presiden pada 9 Juli nanti.
(brn/brn)