Ada beberapa hal yang dibahas mengenai permasalahan di Kalimantan pada dialog yang dilakukan oleh Hatta dengan jajaran redaksi Tribun Pontianak. Ini berkaitan dengan visi-misi yang dimiliki Prabowo-Hatta.
Untuk Kalbar sendiri, Hatta menekankan perlunya Provinsi tersebut menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) karena selama ini lebih banyak fokus pada Sumber Daya Alam (SDA).
"Kalbar harus siapkan SDM, karena selama ini bru SDA. Itu bisa cepat habis. Bagaimana kita mempersiapkan SDA. Ini menjadi perhatian serius kami. Pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian kami, karena banyak jangkauannya ukuran biasa tidak biasa," ungkap Hatta di kantor Tribun Pontianak, Kawasan Sungai Raya Dalam, Pontianak, Kamis (26/6/2014).
Hatta juga mengatakan banyak infrastruktur di Kalbar yang harus dibangun. "Kita mau pergi ke Sambas saja harus 4 jam. Belum lagi daerah perbatasan lainnya," ucapnya.
Besan Presiden SBY ini juga menyatakan komitmennya dalam sisi pertahanan, terutama setelah ada KLA dari Malaysia yang membangun mercusuar di perairan Tanjung Datuk, Sambas.
"Saya kira memang daya pertahanan itu di ekonomi. Kia akan disegani jika ekonomi kuat. Kalau ekonomi kuat maka kita akan perkuat pertahanan, bukan utk perang karena kita cinta damai," jelas Hatta.
Menurut cawapres urutan nomor satu ini, pencegahan agar kasus Bagaimana mencegah kejadian serupa tidak terus-menerus terulang adalah dengan berdiplomasi. Juga mempertegas daerah perbatasan.
"Diplomacy harus diutamakan, kita harus tegas, jangan sampai sejengkal pun wilayah kita diambil.
Mercusuar staf kami dipukuli. KS TUBUN ke sana, bagaimana menjaga wilayah kita di sana. Mempertegas daerah perbatasan kita sambil diplomasi dikedepankan," papar Hatta.
"Dulu Kalbar terkenal hutan, tapi sekarang dikikis menjadi sawit, mencemari sungai kapuas yang mengganggu kebutuhan kami, mercury. Apa komitmen untuk mengembalikan hutan kami?" tanya wartawan media lokal.
"Ada keseimbangan pembangunan ekonomi yang tidak merusak. MDGs 2015 harus berjalan. Audit lingkungan harus semakin ketat mengacu standar. Hutan rusak dihutankan kembali. Kita komitmen reforma agraria, kepastian hukum dalam pengelolaan lahan. Kedua, tidak boleh terjadi gini rasio lahan semakin jauh. Jangan sampai perusahaan punya jutaan hektar, rakyat tidak punya. Ketiga, membangun strategi kemaritiman dan pertanian. Kita dorong berkembang ke industri berbasis maritim dan agro. Kita punya komitmen kuat, pembiayaan khsus untuk pertanian," jawab Hatta panjang lebar.
Ketua umum PAN ini juga menyoroti mengenai pemekaran provinsi Kapuas Raya. Pendekatan yang harus dilakukan menurut Hatta tidak hanya sekedar pendekatan etnik saja.
"Kalimantan ini besar sekali. Dulu kalsel yang dipecah sekarang paling kecil. Sekarang Kaltara, pedekatannya tidak sekedar pendekatan-pendekatan etnik, tapi lebih pada pendekatan kesejahteraan, dan SDA," tutur Hatta.
(ear/rvk)











































