Kontroversi Video 'Nazi' Ahmad Dhani yang Jadi Perhatian Internasional

Kontroversi Video 'Nazi' Ahmad Dhani yang Jadi Perhatian Internasional

- detikNews
Kamis, 26 Jun 2014 06:15 WIB
Kontroversi Video Nazi Ahmad Dhani yang Jadi Perhatian Internasional
Jakarta - Musisi Ahmad Dhani baru-baru ini membuat kontroversi setelah dirilisnya video dukungan untuk Prabowo Subianto yang di dalamnya mengumbar simbol-simbol Nazi. Video itu pun ramai diperbincangkan, tak hanya di Indonesia, bahkan media luar negeri juga menaruh perhatian terhadap video itu.

Dalam video itu, Dhani menggubah lagu 'We Will Rock You' milik Queen. Dhani berkolaborasi dengan tiga penyanyi lain.

Video dukungan untuk Prabowo itu mulai ramai diperbincangkan setelah media ternama Jerman, Der Spiegel menemukan beberapa kemiripan antara beberapa emblem yang menempel di baju Dhani dengan emblem yang biasa dipakai tentara Nazi.

Berbagai komentar pun muncul, sebagian besar mencibir video yang ditujukan untuk mengkampanyekan Prabowo-Hatta itu.

Berikut beberapa kontroversi yang muncul:

1. Diberitakan Media Terkemuka Jerman

Kostum Ahmad Dhani kala bernyanyi 'Prabowo-Hatta We Will Rock You' disorot media terkemuka Jerman Der Spiegel. Berita itu berjudul 'Indonesien: Wahlkampf in Himmlers SS-Uniform'

Dalam berita yang dimuat pada Selasa (24/6), dituliskan kalau seragam yang dipakai Dhani mirip seragam pemimpin SS Jerman.

"Dia memakai seragam hitam yang menyerupai seragam pemimpin SS Heinrich Himmler," tulis Spiegel seperti dikutip, Rabu (25/6/2014).

Disebutkan Spiegel bahwa Dhani memakai lencana pada kerah dan dada, yang amat mirip seragam Himler.

Sebenarnya soal seragam ala Nazi di Indonesia ini bukan sesuatu yang melanggar aturan. Beberapa waktu lalu sebuah cafe di Bandung juga menampilkan dekorasi ala Nazi, hingga akhirnya cafe itu berubah tampilan karena kritik media internasional.

Di Indonesia, Nazi bukan sesuatu yang dilarang. Namun berbeda dengan di Eropa yang menyisakan trauma dengan sejarah fasisme dan pembantaian era pemimpin Nazi Adolf Hitler.

1. Diberitakan Media Terkemuka Jerman

Kostum Ahmad Dhani kala bernyanyi 'Prabowo-Hatta We Will Rock You' disorot media terkemuka Jerman Der Spiegel. Berita itu berjudul 'Indonesien: Wahlkampf in Himmlers SS-Uniform'

Dalam berita yang dimuat pada Selasa (24/6), dituliskan kalau seragam yang dipakai Dhani mirip seragam pemimpin SS Jerman.

"Dia memakai seragam hitam yang menyerupai seragam pemimpin SS Heinrich Himmler," tulis Spiegel seperti dikutip, Rabu (25/6/2014).

Disebutkan Spiegel bahwa Dhani memakai lencana pada kerah dan dada, yang amat mirip seragam Himler.

Sebenarnya soal seragam ala Nazi di Indonesia ini bukan sesuatu yang melanggar aturan. Beberapa waktu lalu sebuah cafe di Bandung juga menampilkan dekorasi ala Nazi, hingga akhirnya cafe itu berubah tampilan karena kritik media internasional.

Di Indonesia, Nazi bukan sesuatu yang dilarang. Namun berbeda dengan di Eropa yang menyisakan trauma dengan sejarah fasisme dan pembantaian era pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Dianggap Sebagai Alat Kampanye Terburuk Sepanjang Masa

Video kampanye yang dibuat oleh Ahmad Dhani untuk mendukung Prabowo Subianto menimbulkan polemik setelah sempat dibahas di media ternama Jerman, Der Spiegel. Bahkan, salah satu media ternama internasional, TIME, menganggap bahwa video yang dibuat Ahmad Dhani itu adalah alat kampanye politik terburuk yang pernah ada.

Seperti yang ditulis TIME pada Rabu (25/6/2014), disebut bahwa video yang dibuat Ahmad Dhani untuk kampanye Prabowo Subianto itu sangat kental dengan simbol Nazi. Saat menyanyikan lagu yang digubah dari lagu 'We Will Rock You' itu, ditampilkan Dhani yang mengenakan baju menyerupai seragam prajurit Nazi.

Di video itu Dhani juga memegang patung burung garuda, yang menjadi simbol negara Indonesia. Namun, masih menurut TIME, burung garuda emas yang dipegang saat Dhani tengah mengenakan baju militer hitam malah menjadi mirip dengan lambang burung elang kekaisaran Jerman yang menjadi ikonografi Nazi.

Media ternama itu juga mengutip komentar dari salah seorang pembuat film ternama, Daniel Ziv yang mengatakan "citra Nazi dimasukkan dalam politik Indonesia."

Dianggap Sebagai Alat Kampanye Terburuk Sepanjang Masa

Video kampanye yang dibuat oleh Ahmad Dhani untuk mendukung Prabowo Subianto menimbulkan polemik setelah sempat dibahas di media ternama Jerman, Der Spiegel. Bahkan, salah satu media ternama internasional, TIME, menganggap bahwa video yang dibuat Ahmad Dhani itu adalah alat kampanye politik terburuk yang pernah ada.

Seperti yang ditulis TIME pada Rabu (25/6/2014), disebut bahwa video yang dibuat Ahmad Dhani untuk kampanye Prabowo Subianto itu sangat kental dengan simbol Nazi. Saat menyanyikan lagu yang digubah dari lagu 'We Will Rock You' itu, ditampilkan Dhani yang mengenakan baju menyerupai seragam prajurit Nazi.

Di video itu Dhani juga memegang patung burung garuda, yang menjadi simbol negara Indonesia. Namun, masih menurut TIME, burung garuda emas yang dipegang saat Dhani tengah mengenakan baju militer hitam malah menjadi mirip dengan lambang burung elang kekaisaran Jerman yang menjadi ikonografi Nazi.

Media ternama itu juga mengutip komentar dari salah seorang pembuat film ternama, Daniel Ziv yang mengatakan "citra Nazi dimasukkan dalam politik Indonesia."

Queen Menanggapi Lewat Kicauan

Ahmad Dhani menggubah lagu 'Indonesia Bangkit' yang nada-nadanya didasarkan pada lagu 'We Will Rock You' yang dipopulerkan band legendaris Queen. Klip video lagu itu disorot karena penampilan Dhani yang memakai pakaian mirip tentara Nazi. Pemilik lagu pun ikut berkomentar soal penampilan Dhani.

"Ahmad Dhani skinhead imagery http://youtu.be/tpbqIuY8nVo ” of course this is completely unauthorised by us. Bri," kicau Brian May dalam akun twitternya @DrBrianMay yang dikutip detikcom, Rabu (25/6/2014).

Akun Brian sudah terverifikasi oleh twitter. Ada tanda check list di profil akunnya. Akun ini memiliki 186 ribu follower.

Kicauan Brian ramai di-retweet, salah satunya oleh Daniel Ziv, pria Kanada pembuat film 'Jalanan'.

Queen Menanggapi Lewat Kicauan

Ahmad Dhani menggubah lagu 'Indonesia Bangkit' yang nada-nadanya didasarkan pada lagu 'We Will Rock You' yang dipopulerkan band legendaris Queen. Klip video lagu itu disorot karena penampilan Dhani yang memakai pakaian mirip tentara Nazi. Pemilik lagu pun ikut berkomentar soal penampilan Dhani.

"Ahmad Dhani skinhead imagery http://youtu.be/tpbqIuY8nVo ” of course this is completely unauthorised by us. Bri," kicau Brian May dalam akun twitternya @DrBrianMay yang dikutip detikcom, Rabu (25/6/2014).

Akun Brian sudah terverifikasi oleh twitter. Ada tanda check list di profil akunnya. Akun ini memiliki 186 ribu follower.

Kicauan Brian ramai di-retweet, salah satunya oleh Daniel Ziv, pria Kanada pembuat film 'Jalanan'.

Ahmad Dhani Cuek

Meski menjadi buah bibir, Ahmad Dhani merasa tidak ada yang salah dengan kostum yang dipakainya dalam video dukungan untuk Prabowo-Hatta. Kepada detikcom, Rabu (25/6/2014), bos Republik Cinta Management itu mengungkapkan, kostum yang dikenakannya tersebut tak ada hubungannya dengan Indonesia.

"Apa hubungannya tentara Jerman sama Indonesia. Apa hubungannya tentara Jerman sama musisi Indonesia?" ujarnya.

"Kita ini orang Indonesia tidak ikut membunuh jutaan orang yahudi kan?" lanjutnya.

Lebih lanjut mantan suami Maia Estianty itu mengatakan dirinya merasa tidak ada yang salah dengan kostum yang dikenakannya dalam video klip lagu yang diadaptasi dari lagu milik band Queen tersebut. Ia menduga ada pihak yang sengaja menghembuskan isu ini.

"Kalau orang melihatnya selalu salah, pasti jadinya salah. Kalau pakai kostum tentara Amerika nanti dikiranya pro Amerika, kalau pakai tentara Inggris nantinya dikira pro Inggris. Mau pakai seragam TNI, nanti ditanya "Sudah izin apa belum?", kan repot," tandasnya.

Ahmad Dhani Cuek

Meski menjadi buah bibir, Ahmad Dhani merasa tidak ada yang salah dengan kostum yang dipakainya dalam video dukungan untuk Prabowo-Hatta. Kepada detikcom, Rabu (25/6/2014), bos Republik Cinta Management itu mengungkapkan, kostum yang dikenakannya tersebut tak ada hubungannya dengan Indonesia.

"Apa hubungannya tentara Jerman sama Indonesia. Apa hubungannya tentara Jerman sama musisi Indonesia?" ujarnya.

"Kita ini orang Indonesia tidak ikut membunuh jutaan orang yahudi kan?" lanjutnya.

Lebih lanjut mantan suami Maia Estianty itu mengatakan dirinya merasa tidak ada yang salah dengan kostum yang dikenakannya dalam video klip lagu yang diadaptasi dari lagu milik band Queen tersebut. Ia menduga ada pihak yang sengaja menghembuskan isu ini.

"Kalau orang melihatnya selalu salah, pasti jadinya salah. Kalau pakai kostum tentara Amerika nanti dikiranya pro Amerika, kalau pakai tentara Inggris nantinya dikira pro Inggris. Mau pakai seragam TNI, nanti ditanya "Sudah izin apa belum?", kan repot," tandasnya.

Tim Prabowo Minta Video Dihapus dan Dhani Minta Maaf

Kostum ala Nazi yang dikenakan Ahmad Dhani di video klip kampanye 'Prabowo Hatta-We Will Rock You' jadi kontroversi. Direktur Policy dan Program Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, meminta Ahmad Dhani meminta maaf.

"Saya belum tahu, tidak nonton videonya, tapi kalau betul pakai Nazi, kita minta itu dihapuskan," kata Dradjad usai menjadi pembicara pada rilis survei Forima 'Performa Capres dan Cawapres' di Hotel Gran Alia Prapatan, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).

Menurut Dradjad, penggunaan lambang Nazi di klip video kampanye itu merupakan suatu hal yang kurang bagus. Dia meminta Dhani mengganti kostumnya atau meminta maaf.

"Itu kurang bagus dan tidak menunjukkan sikap baik terhadap apa yang terjadi. Kita minta Mas Dhani mengganti baju itu atau minta maaf," ujarnya.

Tim Prabowo Minta Video Dihapus dan Dhani Minta Maaf

Kostum ala Nazi yang dikenakan Ahmad Dhani di video klip kampanye 'Prabowo Hatta-We Will Rock You' jadi kontroversi. Direktur Policy dan Program Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, meminta Ahmad Dhani meminta maaf.

"Saya belum tahu, tidak nonton videonya, tapi kalau betul pakai Nazi, kita minta itu dihapuskan," kata Dradjad usai menjadi pembicara pada rilis survei Forima 'Performa Capres dan Cawapres' di Hotel Gran Alia Prapatan, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).

Menurut Dradjad, penggunaan lambang Nazi di klip video kampanye itu merupakan suatu hal yang kurang bagus. Dia meminta Dhani mengganti kostumnya atau meminta maaf.

"Itu kurang bagus dan tidak menunjukkan sikap baik terhadap apa yang terjadi. Kita minta Mas Dhani mengganti baju itu atau minta maaf," ujarnya.
Halaman 8 dari 14
(kha/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads