"Sangat dekat, bisa dibilang sahabat lah," kata Ketua DPP Gerindra Pius Lustrilanang, kepada detikcom, Rabu (25/6/2014).
Pius yang juga jadi korban penculikan Tim Mawar jelang runtuhnya Presiden Soeharto tak tahu kenapa keduanya berpisah. Perpisahan itu jelas terlihat saat Muchdi Pr keluar dari Gerindra.
"Kan Muchdi keluar dan masuk PPP," kata Pius.
Muchdi Pr memang masuk salah satu pendiri Gerindra. Muchdi pun menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 23 Februari 2011 silam. Setelah itu Muchdi Pr hengkang ke PPP dan dikabarkan akan ikut pemilihan Ketum PPP pada Juni 2011, namun Muchdi mundur di last minute.
Manuver politik Muchdi Pr mulai meredup kala itu. Hingga mendekati Pilpres 2014 Muchdi masuk ke barisan jenderal pendukung Jokowi-JK. Muchdi masuk Relawan Matahari Indonesia. Ketua Umum Tapak Suci Muhammadiyah ini juga telah menegaskan dukungan ke Jokowi-JK. Muchdi yang sempat dekat dengan Prabowo pun kini memilih membela kubu lawan.
Muchdi Pr yang pernah menjadi Danjen Kopassus di bulan Maret-Mei 1998 tahu banyak soal kasus penculikan aktivis dan sidang DKP. Muchdi pernah diperiksa bersama Letjen Prabowo Subianto dan Kolonel Chairawan oleh Dewan Kehormatan Perwira yang dibentuk oleh Pangab Wiranto tahun 2008 silam.
Siang ini Muchdi Pr rencananya bakal buka-bukaan soal rekomendasi DKP memecat Prabowo Subianto. Namun ternyata hanya kuasa hukum Muchdi PR yang muncul. Apakah Muchdi tak ingin menyakiti sahabatnya itu?
(van/trq)