Bantah Lahir Sebagai Orang Kaya, Prabowo Berkisah Sulitnya Traktir Kekasih

Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto menepis anggapan banyak orang dirinya terlahir sebagai orang kaya. Prabowo mengklaim dirinya pernah merasakan pahitnya kondisi ekonomi keluarga.

"Ada yang mengatakan Prabowo lahir sudah kaya, padahal itu tidak benar," tegas Prabowo pada kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Prabowo mengisahkan singkat masa kecilnya. "Bapak saya seorang guru, seorang dosen, seumur hidup dia pegawai negeri dan tidak pernah korupsi," lanjutnya.

Saat itu kondisi ekonomi Prabowo bersama keluarga tidak baik. "Saya pernah miskin karena itu saya bisa merasa miskin," sambung putra Soemitro Djojohadikoesoemo.

Ketua Dewan Pembina Gerindra ini juga bercerita soal masa mudanya. Saat dirinya harus menghitung uang di sakunya untuk mengajak kencan sang kekasih. "Waktu saya muda, kalau mau ajak cewek makan itu musti ngitung duit dulu. Bayangkan malunya kalau ajak makan keluar ngga bisa makan," katanya.

"Saya mengerti rasanya tidak punya uang. Saya pernah malam-malam tidak pernah tidur mikir punya uang dari mana," tutur Prabowo.

Karena itu kepada pendukungnya, Prabowo berharap mendapat dukungan. Dia berjanji akan mengubah ekonomi masyarakat menjadi semakin baik.

"Kalian kesini karena berharap pulang punya uang, kalian tidak perlu tidur malam-malam mikir uang," kata Prabowo.

Dari data di LHKPN KPK, Senin (19/5/2014), Prabowo pada tahun 2003 tercatat memiliki harta Rp 10 miliar dan US$ 4.216. Harta tersebut terdiri dari harta tidak bergerak sebesar Rp 2,7 miliar dan harta bergerak seperti alat transportasi, logam mulia dan harta bergerak lainnya sebesar Rp 1,5 miliar.

Selain itu, Prabowo juga memiliki surat berharga senilai Rp 2,365 miliar dan giro senilai hampir Rp 4 miliar. Sedangkan mata uang dollar diperolehnya dari hibah sebesar USD 4.216.

Lepas dari jabatan pemerintahan, rupanya kekayaan Prabowo bertambah berlipat-lipat. Pada tahun 2009, bekas menantu Soeharto tersebut memiliki kekayaan sekitar Rp 1.579.376.223.359 dan US$ 7.572.916.

Perinciannya, sebesar Rp 28 miliar berupa uang tunai dan Rp 1,42 triliun dari harta bergerak, harta tidak bergerak seperti aset perusahaan, peternakan, surat berharga dan lain-lain.



(fdn/mad)