Mengambil tempat di Millenium Hall APU, Beppu, Oita, pada Jumat (20/6/2014), Grand Show terhitung sukses digelar. Gedung dengan kapasitas 700 orang tersebut penuh orang, bahkan ada yang rela mengantre dari siang hari demi mendapat tempat duduk di dalam.
Acara utama Grand Show baru dimulai pukul 18.30 waktu Jepang, namun antrean penonton yang sebagian besar mahasiswa asing telah dimulai sejak siang hari. Panitia bahkan sengaja mempersiapkan lokasi khusus bagi antrean penonton yang panjangnya hingga 20 meter tersebut.
Berbagai macam kalangan hadir dalam acara ini, mulai dari dosen APU, staf APU, kalangan akademisi, warga setempat hingga perwakilan dari KBRI Tokyo serta pemerintah setempat. Mahasiswa dari berbagai negara serta alumni APU juga hadir.
Drama kali ini mengambil cerita yang terinspirasi dari sejumlah kisah, yakni kisah percintaan pasangan Indonesia dengan kisah epik Mahabarata dan kisah Gunung Krakatau yang meletus hebat tahun 1883 silam.
Intinya tentang sepasang pemuda dan pemudi Indonesia, bernama Galih dan Ratna yang menjalin cinta namun dipisahkan oleh dewa jahat bernama Karna. Ratna diculik oleh Karna, dan Galih pun meminta bantuan seorang dewa bernama Arjuna.
Meski temanya digabung sedemikian rupa, namun seluruh rangkaian adegan per adegan terasa mengalir dengan baik. Tarian dan musik tradisional khas Indonesia mewarnai setiap adegannya.
Ada tarian Modinggu dari Sulawesi Tenggara, kemudian tarian kuda lumping dari Jawa Tengah dengan iringan musik khas Bali, lalu ada tarian Jaipong khas Jawa Barat dengan iringan lagu Es Lilin yang kental nuansa Sundanya, serta yang paling banyak ditunggu ialah tari Saman dari Aceh.
Terlihat wajah-wajah mahasiswa asing asal Jepang, China, Vietnam, bahkan India maupun Sri Lanka serta lainnya di antara para penari. Meski bukan dari Indonesia, mahasiswa asing ini sangat fasih menarikan tarian-tarian khas Indonesia tersebut dan bahkan gerakannya sangat kompak.
Sungguh pemandangan yang membuat terharu. Terasa bagaimana kerja keras para mahasiswa Indonesia di APU untuk mengajari para mahasiswa asing tersebut hingga lancar menarikan tarian khas Indonesia.
Suara tepuk tangan dan sorak sorai tak henti-hentinya terdengar dari penonton, yang juga sebagian besar mahasiswa asing serta penduduk Jepang sendiri. Antusiasme mereka terhadap acara ini sangatlah besar.
Dan, kerja keras mahasiswa Indonesia di APU dalam acara ini terbayar sudah. Misi mereka untuk memperkenalkan lebih banyak kebudayaan Indonesia kepada warga asing dan warga Jepang sangat tersampaikan.
Sugoi ne!
(nvc/mpr)











































