Sebelumnya, Ilyas sudah mendapat informasi bahwa anaknya, Iskandar, meninggal dalam peristiwa kapal karam di Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia, Selasa (17/6/2014) malam. Tapi ia belum yakin sehingga memilih mendatangi posko untuk mendapatkan informasi tentang kebenaran kabar tersebut.
Ilyas tak kuasa membendung air mata saat mendengar bahwa anaknya masuk ke dalam daftar korban meninggal berdasarkan data verifikasi Pemerintah Aceh. "Ia pulang untuk menyambut Ramadan bersama keluarga di Aceh," kata Ilyas saat mendatangi posko di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (20/6/2014).
Menurut Ilyas, anaknya sudah bekerja sebagai pedagang buah di Pasar Chawkit, Malaysia sejak 2000 silam.
"Dia sudah 1,5 tahun gak pulang. Kemarin pulang karena puasa," jelasnya.
Ilyas mendatangi posko dengan membawa selembar ijazah anaknya. Selain ijazah, ia juga membawa paspor yang baru saja dibuatnya di kantor imigrasi Banda Aceh. Rencananya ia hendak berangkat ke Malaysia untuk menjemput jenazah anaknya.
"Tapi katanya jenazah anak saya akan dibawa pulang besok, makanya saya gak jadi berangkat," ungkap Ilyas.
Dengan wajah sedih, Ilyas akhirnya meninggalkan posko. Ia berharap Pemerintah Aceh segera memulangkan jenazah anaknya. Menurut Ilyas, jenazah Iskandar akan dikebumikan di kampung halamannya.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini