"Itu masih ditelusuri, masih didalami. Belum bisa diungkap," ujar Ketua KPK Abraham Samad ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Selasa (17/6/2014).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Teddy memiliki jaringan kuat di KPDT. Dia dekat dengan petinggi kementerian tersebut.
Oleh karena itulah, Teddy yang memiliki perusahaan konstruksi ini bisa sering mendapatkan proyek di KPDT. Mengenai tingginya jam terbang Teddy menggarap proyek di KPDT, dibenarkan oleh Abraham.
"Kami menduga TR ini sering mengerjakan proyek di Kementerian," ujar Abraham.
Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk ditangkap KPK pada Senin (16/6) malam kemarin setelah kedapatan menerima suap dari Teddy Renyut, pengusaha konstruksi, di hotel Accacia, Jakpus. Uang Sing $ 100 ribu diberikan kepada Yesaya dalam dua tahap.
Uang panas diberikan untuk melicinkan jalan Teddy guna menggarap proyek tanggul laut di Biak Numfor. Proyek yang berasal dari APBNP 2014 dan berasal dari KPDT tersebut, pada saat suap terjadi, anggarannya bahkan belum dicairkan.
(fjr/kha)