Timses Jokowi-JK Bahas 'Persiapan' Debat Putaran Ketiga

Timses Jokowi-JK Bahas 'Persiapan' Debat Putaran Ketiga

- detikNews
Selasa, 17 Jun 2014 20:31 WIB
Jakarta - Capres nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) akan kembali melakoni debat melawan capres nomor urut satu Prabowo Subianto di putaran ketiga, Minggu (22/6/2014). Untuk persiapan debat tersebut, Tim Pemenangan Jokowi-JK gelar sebuah diskusi.

Adapun pada debat putaran ketiga tersebut akan mengangkat tema 'Politik internasional dan ketahanan Nasional'. Untuk menghadapi debat tersebut, Timses Jokowi-JK gelar diskusi dengan tema 'Politik Luar Negeri Jokowi: Apa Sebaiknya yang Harus Dimainkan Indonesia'.

Dalam diskusi tersebut, dihadiri oleh Koordinator Relawan Merah Putih Charles Honoris, politisi muda Partai Golkar Indra J Pilliang dan Dimas Oky Nugroho dari ARSC. Dalam paparannya, Charles Honoris meyakini Jokowi menguasai dengan baik isu-isu internasional.

"Saya rasa tidak ada masalah. Sebab selama ini, sebagai seorang pebisnis, Jokowi memiliki pengalaman berkomunikasi dengan pihak luar, terutama dengan kalangan di luar negeri," kata Charles, di Jokowi-JK Center, Jalan Halimun, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2014).

Charles menjelaskan Jokowi sebagai pengikut Bung Karno pasti akan melaksanakan ajaran Trisakti dalam menerapkan politik dan hubungan dengan dunia internasional, yakni Indonesia harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.

"Artinya selain tegas, Jokowi mengedepankan etika dalam berhubungan dengan dunia internasional dan tentunya tidak melakukan intimidasi," ujarnya.

Sementara Indra J Piliang menambahkan persoalan bangsa Indonesia dalam hubungan politik luar negeri cukup banyak, terutama menciptakan kemandirian berpolitik untuk menyelesaikan masalah perbatasan, termasuk dengan 10 negara yang belum mendatangani perjanjian bilateral soal perbatasan negara. Menurutnya, konsep politik luar negeri Indonesia yang akan dilakukan Jokowi adalah dengan pola membangun kesejahteraan dengan menempatkan Indonesia pada tempat yang benar.

"Kalau Indonesia perang, bisa kacau dunia. Apalagi terjadi konflik di wilayah perdagangan, seperti di Aceh, bisa terjadi kekecauan dan mengganggu ekonomi internasional," ucap Dewan Penasehat The Indonesian Institute ini.

Selain itu, pemerintahan Jokowi-JK ke depan juga ingin Indonesia lebih membangun kerjasama dengan kawasan Indo Pacific, seperti Papua Nugini dan Australia. Menurutnya, negara yang berbatasan dengan Papua itu sebagai negara yang menguntungkan bagi Indonesia.

"Jokowi ingin lebih membangun negara Indo Pacific, seperti Papua Nugini akan lebih dikentalkan karena negara ini akan menguntungkan secara ekonomi, meski tidak dalam hubungan politik," terangnya.






















(tfn/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads