Blusukan ke Pasar Induk, Tim Prabowo-Hatta Bagi-bagi Kaos dan Buah

Jakarta - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta menyambangi Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur. Selain meminta dukungan memilih capres nomor urut 1, ia juga membeli buah lokal dan ikan teri medan dari pedagang.

Fadli tiba di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (16/6/2014). Ia datang bersama artis Nuri Shaden yang juga Ketua DPC Gerindra Jakarta Selatan, Derry Drajat, komedian Komeng, Hikmal Abrar, dan beberapa artis lainnya.

Kedatangan Fadli, artis dan komedian itu pun menjadi pusat perhatian pedagang di Pasar Induk Kramatjati. Fadli mengatakan hadir di sana untuk melihat kondisi pasar dan mensosialisasikan Prabowo-Hatta agar dipilih sebagai capres-cawapres Indonesia 2014-2019.

Di sana, Fadli berinteraksi langsung ke para pedagang. Ia bersama para artis dan komedian membagi-bagikan atribut dukungan kepada Prabowo-Hatta seperti kaos, pin, stiker, dan poster. "Mohon dukungannya ya," ucap Fadli sambil menyalami pedagang.

Di Pasar Induk Kramatjati, Fadli juga membeli berbagai dagangan warga seperti bawang, cabai, mangga, jeruk, dan ikan teri Medan. "Saya memang suka banget teri Medan. Saya beli 5 kilo buat nobar," kata Fadli.

Saat membeli cabai lokal ke salah satu pedagang, Fadli kaget karena harganya murah. Pria berkacamata tersebut pun membeli 5 kilogram cabai merah keriting. "Murah ya. Rp 6 ribu sekilo. Kalau beli 5 kilo, dikasih Rp 30 ribu," imbuhnya.

Fadli juga membeli satu kotak kayu jeruk Banyuwangi seberat 36 kilogram seharga Rp 360 ribu dari pedagang. Ia lantas memakan dan juga membagi-bagikan jeruk itu kepada para pedagang yang berkerumun di dekatnya.

Fadli berkeliling di Pasar Induk Kramatjati selama 2 jam. Pekikan dukungan untuk Prabowo terdengar dari mulut para pedagang selama kegiatan Fadli di Pasar Induk Kramatjati.

Di akhir kunjungannya, Fadli berjanji Prabowo-Hatta akan mengembangkan dan melindungi pasar tradisional. "Ini sesuai dengan program dan visi misi Prabowo-Hatta," imbuhnya.

"Kita ingin pasar-pasar tradisional itu betul-betul dilindungi dari arus supermarket-supermarket besar, apalagi supermarket-supermarket asing. Pasar tradisional ini harus hidup dan menjadi suatu sentra ekonomi, menjadi tumpuan penting bagi petani," pungkas Fadli.

(bar/trq)