Misteri MH370, Teka teki Mulai dari Radar RI Hingga Pendaratan Darurat di Laut

Misteri MH370, Teka teki Mulai dari Radar RI Hingga Pendaratan Darurat di Laut

- detikNews
Senin, 16 Jun 2014 09:10 WIB
Jakarta - Hingga kini hilangnya MH370 masih menjadi sebuah misteri. Hari berganti hari, harapan mungkin masih ada di dada para keluarga penumpang MH370. Tapi pesawat tak kunjung ditemukan, padahal pencarian terbesar dalam sejarah penyelamatan sudah dilakukan.

Adalah Pengamat intelijen Marsda TNI (Purn) Prayitno Ramelan dalam bukunya 'Misteri MH-370' terbitan Ufuk Publishing House yang mengungkapkan teka teki yang tak terjawab dari MH370.

Dalam buku setebal 252 halaman itu disinggung mulai dari dugaan keterlibatan terorisme hingga hal lain. Namun salah satu yang dikupas Prayitno juga soal pesawat itu yang tak masuk radar Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal radar ini memang sempat ramai, apalagi pihak Malaysia sempat menyebut Indonesia menyembunyikan data. MH370 disebutkan melintas Samudera Hindia yang notabene masuk jangkauan radar RI.

"Menurut penulis dari skenario penerbangan memang MH370 memutari wilayah Indonesia. Dari Andaman, dia ke selatan, dan baru ke arah timur. Benar pesawat tidak sejak awal tidak masuk melintasi wilayah Indonesia. Sejak awal dia sudah takut terjejaki atau dianggap ancaman oleh Kohanudnas karena taktik desepsi sedang dilaksanakan. Penerbangannya tak mau diketahui," tulis Prayitno dala buku itu di halaman 112, seperti dikuti detikcom, Senin (16/6/2014).

Prayitno dalam buku ini meneguhkan teori soal pembajakan kelompok teroris. Salah satu dugaannya lewat pelaku pemalsuan paspor. Juga dengan simulator Boeing di kediaman pilot.

"Pembajak sudah mempelajari karakter dan role of engagement (ROE) dari operasi pertahanan udara Indonesia yang berlaku secara internasional, khususnya terhadap black fligh. Pembajak melakukan penghindaran terdeteksi radar Indonesia di Sumatera. Setelah pesawat sampai di VAMPI, kemudian dibelokkan ke timur ke arah wpt GIVAL. Dia paham apalagi masuk wilayah Indonesia akan dicek flight clearence," tuturnya.

Prayitno juga menulis motif dari pelaku adalah menimbulkan suasana chaos. Menurutnya juga pesawat tidak jatuh bebas begitu saja setelah mesin mati atau dimatikan. Pesawat masih bisa gliding, yang tidak diketahui seberapa jauh.

"Kemudian pesawat melakukan pendaratan di laut tanpa roda di Samudera Hindia. Dengan demikian bagian kargo akan pecah, tetapi pesawat utuh, dalam waktu 3-6 jam pesawat akan tenggelam secara utuh," tulisnya.

"Menurut penulis teori realisitis pesawat utuh tenggelam beserta seluruh isinya. Dan apabila penjejakan sinyal pinger dari beacon yang melekat di kotak hitam tertangkap, tidak mudahj menemukannya di dalam laut hingga 4.500 meter," tambahnya.

Tulisan Prayitno ini merupakan sebuah analisa dari kacamatan mantan penerbang dan intelijen. Banyak hal cukup mengejutkan dari analisanya yang dituangkan dalam buku itu. Tapi Prayitno juga menyampaikan maaf pada keluarga dan pihak MH370 soal analisanya apabila tak berkenan dan menyinggung perasaan mereka.

(nwk/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads