Ketua Ika GP Ansor Jateng, Mufid Rahmat mengatakan dukungan terhadap Prabowo-Hatta merupakan kepedulian terhadap masa depan NU. Dengan dukungan tersebut, menurut Mufid, menjadikan Ika GP Ansor sebagai kelompok penyeimbang.
"Ika GP Ansor mendukung Prabowo untuk menjadi kelompok penyeimbang, baik dalam konteks internal koalisi parpol maupun konteks internal NU," kata Mufid di sela deklarasinya di sebuah rumah makan di Semarang Barat, Jateng, Sabtu (14/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Politik itu yang tidak mungkin jadi mungkin. Ini kandangnya siapa kami tidak peduli," tandasnya.
Mufid menegaskan, pilihan Ika GP Ansor mendukung Prabowo-Hatta merupakan wujud demokrasi. Menurutnya, warga NU bebas menentukan pilihan dan tidak dikait-kaitkan dengan partai politik dalam memilih.
"Kita warga NU, tidak ada adat NU dikaitkan dengan ketua parpol, ini buktinya," tegas Mufid.
Wakil Sekjen PBNU, Masduki Baidowi mengamini hal itu. Menurutnya ada perbedaan dalam tubuh NU terkait dukungan terhadap capres dan cawapres merupakan hal biasa, dan bukan merupakan perpecahan dalam internal NU.
"Tidak ada hal yang memperihatinkan, sebagai warga negara wajar ada perbedaan pendapat," tandas Wakil ketua Tim Pemenangan Pusat Prabowo-Hatta itu.
Selain itu, Masduki menegaskan bahwa Prabowo sudah berkomitmen jika terpilih menjadi presiden, maka Menteri Agama akan dilipih dari kader NU. "Kami sudah teken kontrak dengan pak Prabowo, Menteri Agama harus dari NU," tegasnya.
Dalam deklarasi yang digelar di rumah makan itu, ada banyak dekorasi berupa spanduk kecil bergambar Prabowo-Hatta serta poster dengan bertuliskan fatwa dari Habib Luthfi berbunyi 'Wajib Hukumnya Warga Nahdiyin NU Mendukung Prabowo-Hatta', dan juga kata-kata dari Said Aqil berbunyi 'Kita butuh pemimpin yang konsisten, tegas, sportif, bersih, berani, nasionalis, dan religius. Sampai saat ini semua masih ada pada Prabowo'.
(alg/vid)











































