Cerita Ibu Kos Soal Raeni yang Jaga Amanah karena Beasiswa dari Pemerintah

Cerita Ibu Kos Soal Raeni yang Jaga Amanah karena Beasiswa dari Pemerintah

- detikNews
Kamis, 12 Jun 2014 10:28 WIB
Semarang - Pendidikan moral yang diberikan orang tua Raeni (21) menjadikannya sosok yang disiplin dan sopan dimanapun ia tinggal. Di tempat kosnya di Jalan Kalimasada nomor 24 Semarang ia bahkan memperlakukan ibu kos layaknya ibu kandung dan teman-teman kosnya layaknya saudara.

Pemilik kos tersebut, Koyimah sangat terkesan dengan Raeni karena selalu taat beribadah dan sopan. Sesekali Raeni juga curhat kepadanya tetang nilai-nilai yang diperoleh di kampus.

"Paling berkesan masalah ibadahnya. Kalau ke luar kos ya cium tangan. Kalau mau lomba juga minta doa ke saya. Saya itu dianggap wakil orang tuanya," kata Koyimah saat ditemui detikcom.

Koyimah juga terkesan dengan tekad Raeni yang selalu ingin memperoleh nilai sempurna tiap semesternya. Nilai 3,9 bahkan dianggap kurang oleh Raeni sampai-sampai ia menangis.

"Dia dapat IPK 4.00 itu sering, kalau kurang dari itu dia menangis ke saya," kenangnya.

Menurut Koyimah tekad Raeni itu karena rasa tanggungjawab terhadap beasiswa bidikmisi yang diperolehnya di Unnes dan rasa ingin membanggakan orang tuanya yang hanya bekerja sebagai pengayuh becak.

"Betul-betul mengemban amanah, dengan biaya pemerintah ia semangat ingin sukses. Dia juga tauladan bagi saya dan anak-anak kos saya," pungkas Koyimah.

Selain itu, Raeni sama sekali tidak pernah meminta uang kepada orangtuanya, bahkan ia justru menyisihkan uang beasiswa, kerja sambilan, dan hadiah lomba untuk orang tuanya. "Dia itu enggak minta sangu ke orang tuanya, tapi malah ngasih. Uang beasiswa masih sisa pasti dikasihkan. Tidak pernah terlambat bayar uang kos," ujarnya.

Koyimah merasa bangga ada penghuni kosnya yang memiliki pribadi dan prestasi seprti Raeni. "Anak-anak kos kadang minta doa ke saya agar bisa menjadi seperti Raeni," tutup Koyimah.

Raeni menjadi sorotan karena putri dari pengayuh becak ini menjadi lulusan terbaik pada upacara wisuda periode II/2014 Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan IPK 3,96. Ia masih memiliki mimpi untuk meneruskan pendidikannya ke Inggris.

(alg/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads