Seperti dikutip dari situs Unnes.ac.id, Rabu (11/6/2014), Raeni menempuh kuliah di Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes.
Raeni sengaja diantar sang ayahnya, Mugiyono, menggunakan becak ke lokasi wisuda. Setiap hari, ayahanda Raeni memang bekerja sebagai tukang becak yang saban hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono setelah ia berhenti sebagai karyawan di pabrik kayu lapis.
Berikut kisah Raeni:
Foto: Humas Unnes
|
Sempat Minder karena Ayahnya Seorang Tukang Becak
Foto: Humas Unnes
|
Sang ayah Mugiyono yang menjadi tukang becak di Kendal, mendapat penghasilan Rp 10-50 ribu, karenanya profesi sampingan sebagai penjaga malam dengan upah Rp 450 ribu/bulan dilakoni.
"Dulu pernah minder orangtua tukang becak. Tapi, kenapa minder? Beliau orangtua saya, mendidik saya, meski tidak memberi biaya hidup banyak (saat kuliah), tapi mendukung saya, Saya sangat bangga," ujarnya dengan mata berkaca saat ditemui di tempat kosnya di Jl Kalimasada 24, Semarang, Rabu (11/6/2014).
Sempat Minder karena Ayahnya Seorang Tukang Becak
Foto: Humas Unnes
|
Sang ayah Mugiyono yang menjadi tukang becak di Kendal, mendapat penghasilan Rp 10-50 ribu, karenanya profesi sampingan sebagai penjaga malam dengan upah Rp 450 ribu/bulan dilakoni.
"Dulu pernah minder orangtua tukang becak. Tapi, kenapa minder? Beliau orangtua saya, mendidik saya, meski tidak memberi biaya hidup banyak (saat kuliah), tapi mendukung saya, Saya sangat bangga," ujarnya dengan mata berkaca saat ditemui di tempat kosnya di Jl Kalimasada 24, Semarang, Rabu (11/6/2014).
Dapat Beasiswa
Foto: Humas Unnes
|
Lewat beasiswa Bidikmisi, Raeni melalui masa-masa kuliah dengan belajar dan berprestasi. Baik di kampus maupun di lingkungan kos, Raeni memang dikenal cerdas dan disiplin. Ia berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai yang kemudian ia berikan kepada orang tuanya, Mugiyono dan Sujamah.
Dapat Beasiswa
Foto: Humas Unnes
|
Lewat beasiswa Bidikmisi, Raeni melalui masa-masa kuliah dengan belajar dan berprestasi. Baik di kampus maupun di lingkungan kos, Raeni memang dikenal cerdas dan disiplin. Ia berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai yang kemudian ia berikan kepada orang tuanya, Mugiyono dan Sujamah.
Belajar Sungguh-sungguh
|
Baik di kampus maupun di lingkungan kos, Raeni memang dikenal cerdas dan disiplin. Ia berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai yang kemudian ia berikan kepada orang tuanya, Mugiyono dan Sujamah.
Belajar Sungguh-sungguh
|
Baik di kampus maupun di lingkungan kos, Raeni memang dikenal cerdas dan disiplin. Ia berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai yang kemudian ia berikan kepada orang tuanya, Mugiyono dan Sujamah.
Jadi Lulusan Terbaik
Foto: Humas Unnes
|
Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96. Dia juga menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.
Jadi Lulusan Terbaik
Foto: Humas Unnes
|
Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96. Dia juga menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.
Punya Mimpi ke Inggris
Foto: Humas Unnes
|
Lewat beasiswa Bidikmisi, Raeni melalui masa-masa kuliah dengan belajar dan berprestasi. Saat ditemui di kosnya di Jl Kalimasada 24, Semarang, Rabu (11/6/2014), Raeni yang diwisuda akhir pekan lalu sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,96 ini menuturkan mimpi-mimpi yang ingin digapainya.
"Saya ingin kuliah di Inggris, semoga bisa dapat beasiswa," terang dia.
Inggris tak sembarang dipilih. Dia melihat dosennya yang berkuliah di negeri asal pesepakbola David Beckham itu.
"Kenapa di Inggris? Karena dosen saya ada yang kuliah di sana. Saya asisten dosen, kami cerita-cerita dan berawal dari mimpi itulah semoga terwujud," tandas Reni yang mengenakan hijab warna biru dongker itu.
Punya Mimpi ke Inggris
Foto: Humas Unnes
|
Lewat beasiswa Bidikmisi, Raeni melalui masa-masa kuliah dengan belajar dan berprestasi. Saat ditemui di kosnya di Jl Kalimasada 24, Semarang, Rabu (11/6/2014), Raeni yang diwisuda akhir pekan lalu sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,96 ini menuturkan mimpi-mimpi yang ingin digapainya.
"Saya ingin kuliah di Inggris, semoga bisa dapat beasiswa," terang dia.
Inggris tak sembarang dipilih. Dia melihat dosennya yang berkuliah di negeri asal pesepakbola David Beckham itu.
"Kenapa di Inggris? Karena dosen saya ada yang kuliah di sana. Saya asisten dosen, kami cerita-cerita dan berawal dari mimpi itulah semoga terwujud," tandas Reni yang mengenakan hijab warna biru dongker itu.
Halaman 2 dari 12