Salinan Putusan MA Lambat, Hak Terpidana Tertunda

Jakarta - AKBP Mindo Tampubolon mengeluhkan layanan Mahkamah Agung (MA) yang lambat mengirimkan salinan putusan kasasi. Akibatnya, AKBP Mindo yang terjerat kasus pembunuhan itu tidak bisa menggunakan haknya untuk mengajukan peninjauan kembali (PK).

Delapan bulan berlalu sejak diputus MA pada September 2013 lalu, putusan itu tak kunjung sampai di tangan AKBP Mindo.

"Karena putusan kasasinya belum ada, saya jadi tidak bisa mengajukan peninjauan kembali (PK)," kata kuasa hukum Mindo, Gloria Tamba, saat dihubungi detikcom, Selasa (10/6/2014).

Menurut Mindo, dia sudah berkali-kali melayangkan surat resmi kepada MA terkait permintaan putusan ini, terakhir dikirim pada April 2014. Namun, tak ada respon apapun dari lembaga yang dipimpin Hatta Ali itu.

"Saya terus menunggu putusan kasasi itu sampai di PN. Agar kliennya saya bisa mengajukan PK," tuturnya.

Gloria memperjuangkan putusan kasasi kliennya, AKBP Mindo yang pernah bertugas di Polda Kepulauan Riau. Mindo saat itu dijatuhi pidana penjara seumur hidup oleh MA di tingkat kasasi.

Cerit berawal saat istri Mindo tewas dibunuh di rumahnya di kawasan Batam, Kepulauan Riau. Pelaku pembunuhan adalah pembantu Mindo dan pacarnya, keduanya masing-masing dihukum dengan hukuman 15 dan 20 tahun penjara di tingkat PN. Mindo sendiri dinyatakan tak bersalah.

Putusan ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Riau. Di tingkat kasasi, putusan mengejutkan Mindo karena tiba-tiba saja Mindo divonis penjara seumur hidup.

"Itu yang ingin kita PK," ungkap Gloria.


(rna/asp)