Polisi Belum Berencana Pidanakan Mahasiswi Malaysia yang Diduga Rekayasa Diperkosa

Polisi Belum Berencana Pidanakan Mahasiswi Malaysia yang Diduga Rekayasa Diperkosa

- detikNews
Senin, 09 Jun 2014 17:23 WIB
Bandung - Polisi mengantongi fakta jika salah satu mahasiswi Unpad warga Malaysia tidak menjadi korban kekerasan seksual. Selain berdasarkan hasil visum, polisi menemukan sejumlah kejanggalan yang memperkuat pelapor atau mahasiswi itu tidak diperkosa. Namun polisi belum berencana mempidanakan mahasiswi itu.

"Kita lihat nanti. Kita lihat perkembangan. Kita kan masih dugaan soal rekayasa dan laporan palsu ini. Maka itu, kami perlu melakukan pemeriksaan tambahan kepada bersangkutan. Kita pun masih tetap terus melakukan penyelidikan apakah benar tidaknya dia diculik atau diperkosa," jelas Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan di Bandung, Senin (9/6/2014).

Polisi mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam laporan itu. Tambah lagi hasil visum tak ada pemerkosaan.

Mahasiswi itu mengaku pada Jumat 16 Mei 2014 lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, mengaku ada pria yang memanggil namanya saat mencari makan di dekat kampus Unpad Jatinangor. Pria misterius itu menarik serta membekap korban, lalu memasukan ke dalam mobil.

Sepanjang perjalanan dari Jatinagor ke Lembang, korban mengaku diperkosa tiga orang. Korban diturunkan di depan rumah makan Grafika, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Kejanggalan pertama soal locus dan tempos. Tempatnya tidak memungkinkan kejadian itu terjadi. Lalu waktu juga demikian. Pelapor menyebut kalau lokasi (di Jatinagor) sepi, tapi ternyata setelah penyelidikan itu tidak. Kita sudah lakukan rekonstruksi selama tiga hari, ternyata tempat itu ramai dan banyak orang. Saksi tidak melihat dan tidak ada mengetahui saat kejadian itu (diculik di Jatinangor)," ucap Iriawan.

"Kejanggalan kedua, dia (mahasiswi Unpad) mengaku penculikan terjadi pada jam delapan malam. Tetapi jam 11 malam, dia masih berkomunikasi dengan kekasih atau pacarnya di Medan. Kita sudah konfirmasi pacarnya, tidak ada masalah," tambah Iriawan.

Lebih lanjut Iriawan menjelaskan, pelapor mengaku barang berharga miliknya seperti telepon genggam dan komputer tablet dirampok pelaku. Namun kenyataannya, sambung Iriawan, polisi menemukan barang-barang tersebut tersusun rapi di salah satu rumah makan yang berada di Cikole, Lembang.

"Kita indikasikan yang bersangkutan sempat ada di sana (rumah makan)," ujar Iriawan.

Polisi sudah melihat hasil visum. Fakta hasil visum dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memperkuat tidak ditemukan tanda-tanda pemerkosaan dialami mahasiswi Unpad.

"Hasil visum dari rumah sakit menyampaikan tidak ada kekerasan pada organ tubuh vitalnya. Juga tidak ada cairan sperma tertinggal," kata Iriawan.

"Jadi kami masih meragukan keterangan mahasiswa Unpad. Kita 'kan ini masih dugaan soal rekayasa dan laporan palsu ini mahasiswi itu," ucap Iriawan menambahkan.

(bbn/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads