Sastrawan Sampai Publik Figur Ramaikan Malam Budaya di Rumah Polonia

Sastrawan Sampai Publik Figur Ramaikan Malam Budaya di Rumah Polonia

- detikNews
Jumat, 30 Mei 2014 21:56 WIB
Jakarta - Sejumlah seniman, sastrawan dan publik figur berkumpul di Rumah Polonia. Mereka melakukan aksi membacakan sajak puisi dan menyanyikan lagunya di atas panggung dalam Malam Budaya di atas Rumah Polonia.

Puisi pertama dibacakan sastrawan Jose Rizal Manua. Pujangga berusia 59 tahun itu membawakan puisi yang mengisahkan kegelisahan serta harapannya terhadap pemerintahan sekarang. Selanjutnya, sastrawan Ahmadun juga turut serta dengan membacakan dua puisinya yang berjudul 'Nyanyian Kebangkitan serta Indonesia, Aku Masih Mencintaimu.'

"Indonesia, aku masih mencintaimu ini saya buat tahun 1997. Ini cerita soal Indonesia saat itu. Dibawakan lagi khusus malam ini," kata Ahmadun saat ditemui di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014) malam.

Setelah itu, beberapa seniman jalanan seperti Yono Slalu ikut berpartisipasi. Tidak ketinggalan sastrawan senior Leon Agusta yang ikut membacakan sajak puisinya berjudul "Catatan Tahun 1946 karya Chairul Anwar" serta "Pertemuan" yang merupakan karyanya sendiri. Puisi "Pertemuan" itu dibuat tahun 1972 dan dibacakan kembali khusus malam ini.

"Itu dibaca buat enakin hati aja sajaknya. Enggak bahas apa pun," ujarnya kepada detikcom.

Adapun beberapa politikus berlatar belakang publik figur seperti Rachel Maryam dan Raslina Rasidin ikut berartisipasi dengan membawakan puisi karya Chairul Anwar. Salah satu puisi berjudul Karawang-Bekasi yang dibacakan Rachel Maryam.

Dengan gerimis hujan serta dekorasi panggung yang dihiasi lilin menambah suasana agak khidmat. Sejumlah pengunjung tampak serius mendengar puisi yang dilantunkan. Namun, sastrawan Taufiq Ismail yang dijadwalkan hadir ternyata tidak bisa memenuhi undangan. Begitupun dengan calon wakil presiden Hatta Radjasa yang juga tidak datang.

(hat/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads