"Mereka tidak lagi berdinas sebagai TNI aktif. Kami dari Jokowi-JK tidak ingin institusi TNI masuk dan terlibat dalam urusan politik," kata juru bicara pemenangan Jokowi-JK, Abdul Kadir Karding dalam keterangannya, Rabu (28/5/2014).
Pasangan ini tetap beranggapan TNI tidak boleh ikut campur dalam kontestasi pemilu presiden 2014. TNI tetaplah harus menjadi alat negara yang netral dalam politik.
"Bukan berpihak kepada masing-masing capres cawapres," lanjut politisi PKB ini.
Meski begitu, Karding tidak menampik adanya keuntungan dari dukungan yang mereka dapatkan. Para purnawirawan ini pasti paham betul taktik strategi di lapangan.
"Semua itu diperlukan untuk penguatan kerja-kerja di lapangan," ujarnya.
Karding menilai ada sesuatu yang membanggakan dari dukungan purnawirawan ini. Terlebih lagi pasangan Jokowi-JK tidak ada satupun yang memiliki latar belakang militer.
"Mestinya kan dukungan dari para purnawirawan ini diberikan kepada seseorang yang pernah ada di institusi TNI," imbuhnya.
Berikut adalah nama-nama Purnawirawan yang mendukung Jokowi-JK:
1. Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto
2. Laksamana (Purn) Bernard Ken Sondakh, mantan KSAL
3. Letjen (Purn) Sumarsono, mantan Wakil KSAD
4. Marsda (Purn) Basri Sidehabi
5. Letjen (Purn) Sarifudin Tipe
6. Marsda (Purn) Pieter Wattimena
7. Mayjen (Purn) Yusuf Solihin
8. Laskda (Purn) Sosialisman
9. Laksda (Purn) A Malik
10. Mayjen (Purn) Bambang Ismoyo
11. Mayjen (Purn) M Lutfi Wettow
12. Laksda (Purn) Franky K
13. Brigjen (Purn) Mulyono
14. Brigjen (Purn) Djamhur S
15. Laksma (Purn) Songkal S
16. Marsma (Purn) Yopie Kiriweno
17. Brigjen (Purn) Abdul Salam
18. Laksda (Purn) Dedi Sunarto
19. Letjen (Purn) Farid Zaenuddin
20. Irjen Pol (Purn) Andi Masmiat
21. Irjen Pol (Purn) Edy Kusuma
Deklarasi dibacakan oleh mantan Wakil KSAD Letjen (Purn) Sumarsono di hadapan JK di posko pemenangan Jokowi-JK di Jalan Jenggala II 6B, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014) malam.
(mok/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini