"Seharusnya para capres dan cawapres mau membeberkan siapa calon kabinetnya. Sehingga nanti kalau mereka terpilih tidak ada perubahan lagi. Saya khawatir kalau tidak mau transparansi, bisa merubah dan ada transaksi-transaksi di belakang pasca terpilih. Justru seharusnya terbuka sejak awal," ucap Ketua BEM UI Muhammad Ivan Riansa di pelataran Stasiun UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/5/2014).
Hal ini diungkapkannya menyusul beredarnya wacana nama sejumlah menteri yang digadang-gadang akan mengisi masing-masing kabinetnya. Baik pasangan Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta masih menutup rapat nama menterinya.
Mengenai wacana posisi Menteri Utama yang sempat didengungkan oleh duet Prabowo-Hatta, mahasiswa jurusan Teknik Metalurgi UI ini memiliki jawabannya tersendiri.
"Kami belum fokus (terhadap isu menteri utama) karena kami menganggap itu hanya wacana yang dilempar. Kami hanya fokus kontrak politik ini agar mau ditandatangani," imbuhnya.
Menyinggung visi dan misi kedua pasangan, Ivan mengaku sudah sesuai dengan 4 poin fokus utama BEM UI untuk kepresidenan yang akan datang.
"Ada 4 poin kontrak politik (yang kami akan ajukan ke capres cawapres) yaitu energi, pendidikan, korupsi dan kesehatan. (Visi dan misi) dua-duanya memenuhi. Menyinggung sedikit di poin korupsi dan energi sudah ada," terang pria yang mengenakan jaket kuning kebanggan mahasiswa UI tersebut.
Rencananya, perwakilan BEM UI akan memberikan undangan dialog terbuka kepada Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta secara langsung pada 1 Juni mendatang di KPU. Ini dimaksudkan agar bertepatan dengan para capres cawapres tersebut mengambil nomor urut.
(trq/trq)