Ceramah di Al Azhar, Hatta Janjikan Reformasi Tanpa Intervensi Negara Asing

Ceramah di Al Azhar, Hatta Janjikan Reformasi Tanpa Intervensi Negara Asing

- detikNews
Selasa, 27 Mei 2014 12:20 WIB
Jakarta - Cawapres Hatta Rajasa berceramah dalam acara Isra Mi'raj di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel. Di hadapan ribuan umat Islam yang memenuhi masjid, Hatta menyampaikan soal reformasi yang akan dia lakukan bila dirinya dan Prabowo terpilih.

"Saya prioritaskan beberapa reformasi struktural. Pertama, empat reformasi struktural menjadi orang-orang merdeka di bangsa ini, tanpa intervensi negara asing," jelas Hatta, Selasa (27/5/2014).

Hatta melanjutkan, yang pertama dan penting dilakukan yakni reformasi pendidikan. menurut Hatta, dia ingin generasi muda Indonesia memiliki kesejahteraan emosional dan intelektual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemampuan nyata, perang itu harus dilihat dalam perjuangan bangsa. Dalam konteks inilah yang penting adalah Reformasi pendidikan. Kalau ingin sumber daya manusia berakhlak mulia makanya harus memiliki dimensi pendidikan. Dan itu harus nyata dilakukan," terangnya.

Hatta juga menuturkan, kemudian ada reformasi struktural kontrak yang tidak adil. Hatta melihat hal itu terjadi di sekitar lumbung pangan dan energi.

"Reformasi struktural memberikan akses bagi rakyat untuk menikmati hasil-hasil kekayaan sumber daya alam. Ini sesuai Pasal 33 UUD 1945 kita. Indonesia bangkit, Indoesia bersatu," terangnya.

"Saya ingin menceritakan proses yang tidak adil itu selama ini terjadi ialah mesti refromasi struktural pengelolaan kekayaan alam. Contohnya bayangkan bauksit itu kita dikeruk 50-70 juta ton dalam setahun, pemilik pengelolanya tiga-empat perusahaan. Semakin lama harganya makin menrun karena ongkos ngeruk dan transportnya," tuturnya.

Hatta juga merasa miris karena tak ada sarjana di bidang sumber daya alam. Reformasi lainnya yang diajukan Hatta yakni reformasi agraria, reformasi pertanian, dan reformasi birokrasi.

"Yang ada sopir buldozer, sopir tongkang, tukang cangkul. Kalau di negara tertentu diolah bahan mentah tersebut menjadi industri. Makanya diciptakan para sumber manusia yang terampil. Kita juga harus mulai menstop mengekspor bahan mentah. Dan itu diproses dalam negeri," tutup dia.

(hat/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads