Suara Warga Sekitar Soal Diskotek Stadium

Jakarta - Hingar bingar di diskotek Stadium kini tidak bisa terdengar. Kelab malam itu sudah ditutup menyusul temuan narkoba dan kasus tewasnya anggota polisi karena overdosis. Apa reaksi warga setempat?

Ketua RT setempat, Ismail (52), mengatakan, di diskotek tersebut sering terjadi keributan. Karena itu, dia cukup gembira ketika mendengar kabar penutupan.

"Pernah terjadi kerusuhan di dalam diskotek sekitar tahun 2010, terus keributan itu sampai keluar diskotek dan kejar-kejaran sampai rumah warga, meskipun tidak ada korban tapi kita merasa terganggu," terangnya saat ditemui di kediamannya, di Taman Sari, Jakbar, Rabu (21/5/2014).

Selain keributan, Ismail juga mengeluhkan masalah sanitasi dari diskotek. Dia pernah mengajukan keberatan ke manajemen. "Katanya sih sedang diperbaiki, tapi sampai sekarang masih sama aja," keluhnya.

Terkait penutupan diskotek tersebut, Ismail mengatakan sangat setuju. Alasannya, sudah terlalu banyak korban akibat penyalahgunaan narkoba di diskotek tersebut.

"Daripada sering dengar banyak orang mati, banyak kasus narkoba, kan bahaya itu mending ditutup," ungkapnya.

Ia juga tidak begitu mengenal pemilik diskotek Stadium. Selama 20 tahun terakhir, dia mengaku tak pernah berinteraksi.

(tfn/mad)