Pelukis Amri Yahya Meninggal

Pelukis Amri Yahya Meninggal

- detikNews
Minggu, 19 Des 2004 15:47 WIB
Jakarta - Seniman pelukis batik kontemporer Yogyakarta Prof Dr (HC) H Amri Yahya (65) hari ini Minggu (19/12/2004) meninggal dunia. Almarhum akan dikebumikan di makam keluarga Gampingan Wirobrajan Yogyakarta.Menurut putri sulung almarhum Emi Palupi Yogananti, almarhum meninggal dunia pukul 11.30 WIB di RSU Dr Sardjito Yogyakarta karena menderita penyempitan pembuluh jantung dibagin kiri dan meningkatnya kadar gula darah."Bapak sudah beberapa hari terbaring sakit di rumah sakit Dr Sardjito karena kondisi akhir-akhir ini sering drop," kata Emi Palupi saat ditemui detikcom di rumah duka Jl Gampingan nomor 5, Yogyakarta.Emi mengatakan almarhum akan di makamkan di makam keluarga di Gampingan Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta pada hari Senin (20/12/2004) pukul 11.00 WIB. Makam tersebut juga tidak jauh letaknya sekitar beberapaq ratus meter dari rumah duka di Jl Gampingan No 6 Yogyakarta.Semenjak rumah yang juga galerinya terbakar pada hari Rabu (14/9/2004) lalu kata Emi, almarhum sempat mengalami shock karena sebanyak 1.200 lukisan karyanya sejak tahun 1960 hingga saat ini habis ludes terbakar.Rencananya sebelum dimakamkan, jenazah pada hari Senin pagi akan dilakukan penghormatan terakhir di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di kampus Karang Malang. Penghormatan terhadap guru besar UNY itu akan dipimpin langsung oleh Rektor Prof Dr Suyanto MSc.Amri Yahya lahir di Palembang 29 September 1939, beristrikan Hj. Sud Sri Zuzamti Anak dengan empat orang anak, yakni Emi Palupi Yogananti, Adwi Prasetya Yogananta, Yunipan Nur Yogananta, Feriqo Asya Yogananta.Almarhum menempuh pendidikan seni lukis di Pendidikan Tinggi Seni Rupa Indonesia Akademi Seni Rupa Indonesia (PTSRI ASRI) Yogyakarta tahun 1961. Selanjutnya Amri juga mengajar di IKIP Negeri Yogyakarta atau UNY dan pernah belajar keramik di Negeri Belanda tahun 1979-1980.Selain dikenal sebagai seorang pelukis batik komtemporer, Amri juga dikenal sebagai pelukis kaligrafi dan sebagai dosen seni rupa di UNY. Gelar doktor honoris causa di bidang evaluasi pendidikan seni dari Senat UNY tahun 2001 dan tahun 2002 diangkat menjadi guru besar di kampus tersebut.Beberapa jenjang karir yang pernah dipegang diantaranya Ketua Himpunan Senirupawan Indonesia (HSRI) tahun 1979, dosen di FPBS IKIP Yogyakarta, dosen di STSRI-ASRI Yogyakarta dan pemilik Amri Gallery di rumahnya di Gampingan No 6 Yogyakarta.Sedangkan kegiatan lain adalah anggota kehormatan International Association of Art, Unesco Paris, 1977 dan Ketua Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia DIY.Selain itu alamrahum juga menulis buku berjudul Pengantar Apresiasi Kaligrafi dan Seni Rupa Islam, Apresiasi, Estetika, danSpiritualitas. Penghargaan yang pernmah diperoleh adalah Penghargaan Tertinggi Seni Lukis dari Akademi Seni Rupa Indonesia (1961), Anugerah Pagelaran Pan-Pacific Art dari Seoul, Korea Selatan (1988), Penghargaan Seni Bidang Seni Rupa dari Wali Kota Yogyakarta (1988), Penghargaan Seni Bidang Seni Rupa dari Gubernur DIY (1991).Tokoh Figur Jawa Tengah dan DIY dari Yayasan Lintas Wisata Indonesia, Semarang (1995), Anugerah Sriwijaya dari ayasan Genta Sriwijaya & Pemprov. Sumatera Selatan (2001) - Wakil Indonesia untuk Nominator Unesco Sharjah Prize for Arab Culture dari Komisi Nasional untuk Unesco (2001). (bgs/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads