Rudy, demikian dia biasa disapa, mengaku telah melontarkan rencana pengunduran dirinya itu dalam rapat evaluasi pelaksanaan Pileg yang dilakukan DPC PDIP Kota Surakarta, Kamis malam. Dalam evaluasi itu Rudy mengakui perolehan kursi PDIP di DPRD Kota melampaui target 23 kursi menjadi 24 kursi, namum tidak ada satupun kader PDIP Kota Solo yang terpilih sebagai anggota DPRD Propinsi Jateng.
"Dari lima caleg PDIP Dapil Jateng V yang terpilih sebagai anggota DPRD Propinsi, tidak ada satupun yang berasal dari Solo. Sebagai sebagai Ketua DPC, saya merasa gagal. Karena itu saya menyatakan akan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggunjawaban saya sebagai pucuk pimpinan partai di kota ini," ujar Rudy kepada wartawan di Solo, Jumat (16/5/2014).
Rudy menegaskan pengunduran diri secara lisan itu telah disampaikannya kepada pengurus DPC PDIP Kota Surakarta. Sedangkan surat resmi pengunduran diri akan dikirimkan kepada Ketua Umum DPP PDIP setelah deklarasi capres dan cawapres dari PDIP agar tidak mengganggu konsentrasi pimpinan partai dalam mempersiapkan urusan yang lebih besar.
"Tapi saya akan tetap menjalankan tugas-tugas partai seperti biasa. Saya kan petugas partai, Saya tetap akan sekuat tenaga memenangkan capres dari PDIP dalam Pilpres mendatang," lanjutnya.
Dia menepis dugaan pengunduran dirinya karena ketidakcocokan dengan pengurus DPP PDIP. Dia juga menolak disebut kurang sepakat dengan pilihan partainya dalam menggalang koalisi maupun dalam memilih pasangan capres-cawapres yang akan diajukan dalam Pilpres mendatang.
"Tidak ada kaitannya dengan itu. Kalau soal koalisi dan sebagainya itu kan urusan petinggi partai, kita tinggal menjalankan. Lagipula arah koalisinya itu sudah pas kalau nanti ditambah Golkar ikut masuk. Jadi seperti lagu, 'merah, kuning, hijau di langit biru'. Sudah pas sekali kan," ujarnya sembari menyanyikan potongan lagu anak-anak berjudul 'Pelangi' tersebut.
"Kemarin Pak Jokowi kan ya menemui saya di rumah dinas. Ya tidak ada apa-apa. Masalah ini ya tidak kami bicarakan karena ya memang tidak ada sangkut-pautnya dengan pencapresannya. Intinya ini hanya pertanggungjawaban saya secara pribadi yang merasa gagal memimpin partai," lanjutnya.
(mbr/ndr)











































