Seperti pembaca detikcom, Doni Iswahyudi yang mendapatkan tiket karena memajukan jadwal mudiknya jauh dari hari-H Lebaran. Mulanya, Doni berniat mudik 25 Juli 2014 alias H-3 Lebaran. Namun apa daya, memantau situs pembelian tiket online dari hari ke hari, begadang malam demi malam namun tanpa hasil.
Akhirnya Doni memutuskan memajukan jadwal mudiknya karena tiket tersedia pada 23 Juli 2014 alias H-5 Lebaran. Tiket dengan harga promo Rp 99 ribu didapatkannya melalui situs tiket.com.
"Alhamdulillah yah dapet tiket promo eksekutif Argo Muria berangkat dari Gambir pukul 07.30 WIB untuk 2 orang. Yah mungkin jadwal mudik saya agak sedikit maju 2 hari dari tanggal 25 ke 23. Tapi nggak apalah daripada mungkin tanggal 25 Juli saya malah tidak mendapatkan tiket karena semakin banyaknya pemburu tiket," tulisnya melalui email kepada detikcom, Kamis (15/5/2014).
Sedangkan saran Dwi, tak ada salahnya membeli tiket KA secara estafet. Harga tiket jatuhnya lebih murah.
"Kenapa tidak melakukan perjalanan estafet. Kamis (15/5) sore sekitar pukul 15.00 WIB, tiket dari Bandung masih tersedia. Kenapa opsi ini tidak ditempuh, terutama bagi pemudik pengincar KA kelas komersial," jelas Dwi.
Dia mencontohkan, bila ingin ke Yogyakarta atau Solo, bisa memanfaatkan Lodaya Lebaran pagi dan malam. Pantauannya melalui aplikasi penjualan tiket KA di BlackBerry, kuotanya masih seratusan pada H-3 hingga H-1 atau pada malam takbiran.
"Kalau menggugat waktu tempuh dan harga silakan dibandingkan, ini musim padat lalu lintas Bung. Keterlambatan perjalanan terbuka. Tiket GMR-YK-SLO yang dilayani Argo Dwipangga dan Lawu bisa tembus Rp 500 ribu. Bandingkan dengan biaya estafet, pakai Argo Parahyangan GMR-BD sekitar Rp 100 ribu sedangkan kelas eksekutif Lodaya paling tinggi Rp 340 ribu. Total Rp 440 ribu," kata Dwi yang sudah mendapatkan tiket mudik KA reguler rute Bandung-Yogyakarta ini.
Ada minusnya memang, perjalanan hanya bisa ditempuh pada Lodaya Lebaran Malam sedangkan Pagi anda harus menginap. "Tapi hitung-hitung mewarnai perjalanan mudik Anda. Kalau tidak numpang di rumah Saudara. Semoga Sukses," imbaunya.
Nah, beberapa pembaca detikcom sukses mendapatkan tiket KA karena 'menyerbu' situs penjualan tiket agak siang. Artinya, tidak pada pukul 00.00 tepat atau beberapa menit setelahnya.
Seperti Wahyu Putro, perantau asal Purworejo yang menyerbu situs penjualan tiket melalui ponsel dan laptop serta bolak-balik ke minimarket, namun hasilnya nihil. Hingga pukul 02.15 WIB, situs PT KAI tak bisa ditembus hingga dia memutuskan untuk tidur.
"Baru pada pukul 11.30 WIB saya iseng-iseng pencet HP, Alhamdullillah bisa tembus. Namun saya hanya mendapatkan 3 tiket dewasa tujuan Pasar Senen Jakarta (yakni hanya untuk arus balik) untuk keberangkatan 4 Agustus 2014. Padahal tanggal tersebut saya sudah mulai masuk kerja, huft. harus cuti lagi. Untuk tiket mudiknya sampai saat ini hasilnya zonk (nihil), karena tiket yang tersedia tidak sesuai tanggal keinginan," tuturnya.
Pembaca lain, Ahmad Zamaludin juga mendapatkan tiket KA agak siang, yakni pukul 04.30 WIB melalui situs tiket.com daripada situs kereta-api.co.id yang susah ditembus.
"Saya sudah untuk keempat kalinya pesan tiket KAI online Alhamdulilah dapat. Sudah 2 yang saya tukar dengan tiket resmi kereta dan tadi pagi
sekitar pukul 04.30 WIB pagi saya online lagi untuk jurusan Pasar Senen - Cepu pemberangkatan 22 Juli 2014 berhasil," kata Ahmad yang
Memesan dengan waktu agak telat dari pukul 00.00 WIB juga dilakukan Bobby Hermawan. Dia sempat mengakses situs penjualan tiket KA serta menelepon call center KAI 121. Hasilnya, tak bisa ditembus.
"Usut punya usut sebelumnya saya sudah mebaca artikel di detik.com cara reservasi tiket online tambahan jika memang saya sama sekali tidak bisa mengakses internet pada saat dibukanya web reservasi online, yaitu dengan cara online kembali 3 jam setelah reservasi kereta tambahan dibuka. Ini berarti saya harus membuka web reservasi online pada pukul 3 dini hari," jelasnya.
Bobby lantas menyetel alarm di BlackBerry miliknya tepat pukul 03.00 dini hari. Begitu alarm berbunyi dia lantas langsung membuka situs penjualan tiket KA.
"Kali ini saya membuka dari Tiket.com, setelah sebelumnya saya sudah mencoba membuka tiket.kereta-api.co.id dan tiketkai.com tidak ada hasil apapun karena web servernya sibuk. Dengan sedikit kesabaran, melihat list nama kereta satu per satu akhirnya saya dapat juga tiket kereta api yang diberangkatkan pada tanggal 27 Juli 2014 pukul 23.00 WIB menggunakan rangkaian KA Jaka Tingkir," tuturnya.
Bobby sadar bahwa hal itu menyebabkannya tidak bisa salat Ied di kampung halaman. Tapi itu tetap disyukurinya dibanding tidak bisa mudik.
"Ini artinya saya tidak sempat untuk salat Ied mengingat stasiun dan rumah saya jaraknya lumayan jauh. Sempat bimbang juga sebelumnya,tapi mau bagaimana lagi," tuturnya.
Sedangkan Hifzhuddin Purnama gol mendapatkan tiket pukul 12.30 WIB setelah sebelumnya begadang dan gagal berkali-kali menembus tiket.kereta-api.co.id, tiket.com, aplikasi PadiTrain, hingga Call Center PT KAI 121.
"Setelah bangun tidur jam 12.30 saya mencoba membuka kembali aplikasi tiket keretaapi yang ada di smartphone saya dan apa yang terjadi? Ternyata benar ada secercah harapan, masih ada tiket tersisa di hari Kamis 24 Juli 2014 atau H-4 Lebaran untuk kereta tambahan Tawang Jaya lebaran seharga Rp 45.000 tujuan Jakarta Pasar Senen - Semarang Poncol di jam yang tidak terduga, langsung saya dan teman-teman memesan tiket tersebut," kata Hifzhuddin.
Sedangkan Winarto Heri, yang gol memesan tiket pukul 05.00 WIB membeli 3 tiket dengan jadwal berbeda untuk dirinya seorang. Kok?
"Jam 5 pagi bangun, buka detik ada berita suruh buka di tiket1.kereta-api.co.id. Beberapa kali coba. Dapat 3 tiket, Gajayana 1 tiket tanggal 23 Juli buat jaga-jaga kalau diizinkan cuti sebelum Lebaran. 1 Tiket tanggal 27 Juli kalau tak diizinkan cuti kerja dan 1 tiket untuk balik tanggal 30 Juli," jelasnya.
(nwk/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini