"Pasti rebutan restu SBY. Sebagai tokoh individu, elektabilitas SBY masih di atas para capres saat ini, sehingga endorsement dari SBY sangat diperlukan bagi para capres," kata pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Memang perolehan suara PD hanya 10%. Namun konstelasi politik Pilpres jelas berbeda dengan Pileg, tak bisa dihitung hanya dengan menjumlah perolehan suara di Pileg.
"Selain itu masih banyak parpol yang belum bisa menebak arah politik. Sowan di ujung waktu luang dilakukan para capres juga dimaksudkan untuk mencoba menebak arah SBY," katanya.
Buat Prabowo maupun Jokowi dukungan SBY sangat penting. Jika SBY mendukung salah satu bisa saja yang didukung muncul sebagai pemenang Pilpres.
"Akan lebih melegakan bagi Jokowi dan Prabowo bila ternyata SBY tidak mendukung keduanya daripada kedapatan SBY mendukung 1 diantaranya," katanya.
"Banyak yang mengatakan bahwa SBY sudah habis, saya tidak setuju. Peluang SBY membangun poros sendiri pun masih ada, walaupun momentum komunikasi politik sudah mepet. Setidaknya SBY akan mulai menggoreng jagonya untuk 5 tahun dari sekarang," pungkasnya.
(van/try)











































