Hal ini disampaikan Ketua Jurusan Administrasi Niaga, Titik Purwinarti saat ditemui di ruangannya, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/5/2014).
Dalam dokumen rangkuman absensi mahasiswa yang diperlihatkan, terlihat pada Minggu ke 8, Ayu tidak masuk 18 jam. Pada medio ini, Ayu sudah dikenakan SP1.
Pada Minggu ke 10, total absen Ayu naik menjadi 50 jam. Otomatis Ayu kembali mendapat SP2.
Pada Minggu ke 11, lagi-lagi jumlah ketidakhadiran Ayu masuk perkuliahan bertambah jadi 78 jam. "Sudah dapat SP3," tegas Titik.
Angka 78 jam itu bukan berarti Ayu berturut-turut selama itu tak masuk kampus. Namun selama medio Februari hingga sebelum UTS pada April kemarin, total ketidakhadiran adalah 78 jam.
"Sudah kita beritahu ke pihak keluarga juga," tutup Titik.
Nama Ayu 'tenar' ketika ayahnya, Sugiyanto, nekat hendak menjual ginjal agar sang putri bisa melanjutkan kuliah. Namun niat itu batal karena banyak pihak yang memberi bantuan, termasuk Mendikbud M Nuh.
Sayangnya, setelah kuliah, Ayu malah menyia-nyiakan kesempatan itu dengan kabur ke luar kota untuk menyusul Firmansyah alias Aan, kekasihnya, ke Pangkal Pinang, Bangbel. Aan sendiri disebut-sebut telah memiliki istri dan anak di Bangbel.
Sugiyanto pun melaporkan masalah ini ke polisi. Begitu mengetahui adanya pelaporan ini, Ayu menghubungi ayahnya dengan private number, meminta sang ayah mencabut laporan itu.
(mok/ndr)