Berbagai aktivitas ini dilakukan untuk mengenang kematian pejuang kenaikan upah buruh, Marsinah.
Pengurus Serikat Pekerja di Federasi Buruh Lintas Pabrik, Ari Widistari mengatakan, Marsinah layak dikenang sebagai simbol solidaritas buruh. Meski perempuan, Marsinah menjadi inspirasi keberanian seorang buruh di era Orde Baru melawan upah murah. Menurutnya, walaupun harus berhadapan dengan militer serta pengusaha rakus, Marsinah tidak takut.
"Marsinah jadi simbol perjuangan rakyat kecil memiliki keberanian menuntut haknya serta berekspresi. Dia tewas dibunuh sampai sekarang kasusnya belum tuntas," kata Ari saat ditemui usai Diskusi 'Buruh, militerisme dan Pilpres 2014' di Gedung YLBHI, Jakarta Pusat, Jumat (9/9).
Dia meminta buruh masa kini mencontoh Marsinah dalam menginspirasi perjuangan. Bukan malah seperti saat ini yang terpecah belah dan mudah dijadikan obyek kepentingan politik untuk pemilu.
"Harus ditangkap sebagai obor perjuangan dan sosok pahlawan dari rakyat kecil," ujarnya.
Dalam aksi 'Obor Marsinah' ini, yang menjadi rute pergelaran aksi diantaranya Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Pekalongan, Kendal, Ungaran, Nganjuk, hingga Surabaya. Menurutnya, total ada 25 kota yang bakal menjadi lokasi aksi 'Obor Marsinah'. Di Jakarta, selain diskusi, rencananya akan digelar peringatan dengan menyalakan ribuan lilin nanti malam. Adapun, puncaknya yaitu besok Sabtu (10/9/2014), akan dipusatkan di Surabaya dan Nganjuk dengan berbagai aksi.
"Pelaksanaan mulai dari May Day kemarin 1 Mei 2014. Puncaknya besok di Surabaya dan dekat pemakaman Marsinah di Nganjuk. Aksinya yang pasti macam-macam ada pawai nyalain obor sampai lilin," sebut Ari.
(hat/nik)