Tugas Satgas 5 yang dipimpin oleh Brigjen C Lembang ini termasuk memberi pengamanan pada setiap pasangan capres dan cawapres. "Pengamanan atau pengawalan dilakukan secara terbuka dan tertutup," kata Asisten Operasi (Asops) Kapolri Inspektur Jenderal Arief Wahyunadi di Jakarta, Kamis (8/5/2014) malam.
Arief menjelaskan pengamanan secara tertutup dilakukan melalui fungsi intelijen. Polri dalam Pemilu 2014 ini juga sudah menyusun berbagai skenario kemungkinan terjadinya aksi terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamanan juga dilakukan dari mulai menjaga rumah capres dan cawapres, mengawal setiap kegiatan hingga mengawasi makanan yang akan disantap oleh capres dan cawapres. "Dari hal-hal yang kecil kita lakukan karena dari hal kecil bisa menjadi besar. Kita tidak mau kecolongan," tegas Lembang.
Lembang menjelaskan pengawalan untuk setiap capres dan cawapres dilakukan secara otomatis. Artinya, tanpa diminta pun Polri melakukan pengawalan. Pengamanan juga sudah dilakukan meskipun capresnya belum mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.
"Kita selalu mengawal. Kalau pas sedang di daerah kita tugasnya kepolisian wilayah setempat untuk melakukan pengamanan," kata Lembang seraya menyebutkan pengamanan kepada capres dan cawapres dilakukan sampai pengumaman pemenang Pilpres.
Lembang menambahkan personel di Satgas 5 diambil antara lain dari Brimob dan Densus 88. "Satgas 5 sudah menggelar latihan dan nanti kami juga akan latihan lagi untuk kesiapan pengamanan menjelang Pilpres," kata Lembang.
(brn/rmd)