Dalam gelar jumpa pers yang digelar di Mapolda Riau, Jl Sudirman, Pekanbaru, Kamis (8/5/2014), tiga orang tersangka mengenakan baju tahanan dengan wajah tertutup diperlihatkan. Begitu juga sejumlah sisa emas hasil curian yang berhasil diamankan juga diperlihatkan. Barang bukti lainnya, dua unit mobil Kijang Innova warna hitam dan mobil Nissan X-trail warna hitam, serta dua pucuk pistol jenis revolver dan FN.
Ketiga tersangka itu masing-masing inisial S seorang wanita, RF dan LR. Tersangka S merupakan istri dari tersangka RF. Sedangkan yang tewas bernama Moris asal Palembang.
Komplotan ini digerebek tepatnya di salah satu desa di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (6/5) lalu. Saat itu Moris cs menempati sebuah rumah papan di tepi sungai.
"Saat kita gerebek, Moris melawan dengan senjatanya menembak petugas. Setelah itu tersangka melompat ke sungai. Keesokan harinya jasadnya kita temukan mengapung," kata Kapolda Riau, Brigjen Condro Kirono.
Komplotan bandit lintas provinsi ini merupakan pelaku perampokan toko emas 'Mulia' di Jl Sudirman, Pekanbaru pada 20 April lalu. Aksi kejahatan itu, mereka berhasil menggondol uang kontan Rp 500 juta dan merampas 3 kg emas.
"Hasil rampokan emas ini disimpan oleh tersangka S. Dari sana mereka membawanya ke Duri, Kabupaten Bengkalis. Sampai sana masih satu jaringan yang sama sebagian emas di jual ke toko emas. Uang hasil penjualan emas sekitar Rp 2 miliar," kata Condro.
Usai menjual emas, mereka pun berbagi. Ada dua orang lagi dari komplotan ini yang status DPO. Hasil rampokan itu mereka bagi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat sebagai titik kumpul.
"Dari sana para pelaku kembali ke wilayahnya masing-masing. Tersangka S pulang ke Semarang, dan kembali ke Sumsel," kata Condro.
Tim juga menyita sisa emas yang dibawa S ke Semarang. S ini berperan dalam pengumpulan dana serta transaksi ke sejumlah bang.
"Dari tangan S kita menyita sisa emas dan sejumlah buku tabungan milik komplotan ini senilai Rp 200 juta," tambahnya.
"Dalam kasus ini tersangka RF dan LR warga Pekanbaru yang merupakan pemetaan. Eksekutornya komplotan Sumsel dan Sumbar," kata Condro.
(cha/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini