RI Akan Gelar Kekuatan Laut Jika Australia Terapkan AMIZ
Jumat, 17 Des 2004 15:29 WIB
Jakarta - Pemerintah Indonesia tidak akan segan-segan menggelar kekuatan laut untuk menangkal kemungkinan terjadinya pelanggaran kedaulatan wilayah perairan RI oleh Australia."Kita ada gelar kekuatan laut untuk menangkal," tegas Menhan Juwono usai Sidang Kabinet di Kantor Kepresidenan, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, (17/12/2004).Juwono menegaskan hal itu saat ditanya wartawan tentang kemungkinan terjadinya pelanggaran batas wilayah kedaualan laut Indonesia sehubungan dengan konsep Australian Maritime Identification Zone AMIZ) oleh pemerintah Australia.Konsep AMIZ ini dipaparkan Menhan Australia Robert Hill, Kamis, kemarin, dalam pertemuannya dengan Menlu Hasan Wirajuda, Penglima TNI Endriartono Sutarto dan Menhan Juwono Sudarsono.Ditegaskan Juwono, yang paling mencolok dalam konsep AMIZ tersebut adalah jangkauan surveilance yang berjarak 1.000 mil laut atau 1.850 km dari bibir pantai daratan Australia.Jarak ini jelas-jelas menjangkau dua per tiga wilayah perairan Indonesia, yakni laut Jawa, Halmahera, dan laut Sulawesi.Atas sikap keras Indonesia, menurut Juwono, pemerintah Australia secara khusus akan memberikan klarifikasinya dan akan mengkaji ulang konsep tersebut."Sebenarnya kalau hanya soal jangkauan radar itu tidak ada masalah, kapal selam yang ada di Jepang, Hawai dan Korsel juga sampai ke sini jangkauan radarnya. Jadi sudah biasa antar negara ada over lap radar," kata dia.Di tempat yang sama, Menlu Hasan Wirajuda mengakui ada beberapa batas antara wilayah laut Australia, Timor Leste dan Arafura yang tumpang tindih, yakni wilayah landas kontinen Timor Leste dan Australia dengan Zona Eksklusif Indonesia.Namun pemberlakuan AMIZ berpotensi bertentangan dengan konvensi hukum laut PBB tahun 1982, di mana Indonesia dan Australia ikut didalamnya."Yang tidak dapat kita terima dari AMIZ adalah pencampuradukan dua yuridiksi demi melindungi kepentingan mereka sendiri, termasuk perlindungan terhadap instalasi oil dan gas, juga teroris," kata dia.
(umi/)