.webp)
Dalam email kepada detikcom, Yohanes bercerita baru bisa tidur subuh setelah mendapat kepastian tiket untuk keberangkatan H-2 ke Yogya dan tiket balik ke Jakarta pada H+4. Dia hendak pergi bersama tiga anggota keluarga lainnya.
"Kami menyebut pencarian tiket sebagai 'Perang'. Lebih tepatnya kami menyebutnya 'Perang Bandwidth Internet'," terang Yohanes.
Awalnya, Yohanes hendak mengejar tiket untuk H-3 Lebaran. Senjata berupa empat laptop, satu iPad, tiga ponsel dan jaringan wifii sudah disiapkan. Tepat pukul 00.00 WIB, situs PT Ai, paditrain, tiket.com dll dibuka. Namun semua error dan tak bisa diakses. Akses baru terbuka setelah 20 menit kemudian. Masih ada beberapa kursi kosong, namun saat mengisi data, ternyata tiket sudah habis.
"Dan ternyata jam 00.30 WIB, tiket sudah habis semua. Entah ekonomi, eksekutif, bisnis," ungkapnya.
Pukul 03.00 WIB, Yohanes tetap mencoba. Dia berharap ada pemilik tiket yang membatalkan atau kursi tambahan. Sempat muncul harapan ketika ada 4 kursi kosong, namun sayang gagal.
"Di perang ini kami kalah. Kalah cepat dengan yang lain. Kami tidak mendapat tiket H-3 Lebaran," tegasnya.
Usaha Yohanes berlanjut di hari berikutnya. Masih dengan 'peralatan tempur' yang sama, dia berharap bisa mendapat tiket kali ini. Untuk mempercepat akses internet, Yohanes dan keluarga bahkan melakukan aktivitas pemesanan di teras rumah, di tengah dinginnya malam.
"Kami klik, tetap nggak bisa terus. Masuk ke web-nya aja setengah mati, puku 00.45 WIB tiket udah habis semua," tambahnya.
Namun keajaiban datang sekitar pukul 02.00 WIB. Ada tambahan gerbong untuk kereta Gajahwong ke Yogya. Tanpa pikir panjang, Yohanes langsung memesannya dan langsung mendapat tiket. Dia pun bisa tidur nyenyak.
Waktu tidur Yohanes dan keluarganya juga kembali tersita untuk mencari tiket pulang ke Jakarta. Namun akhirnya mereka bisa mendapat tiket lewat jalur alternatif dari Yogyakarta-Bandung dan Bandung-Jakarta.
(mad/nwk)
