.webp)
Penumpang tersebut bernama Saiful Arif. Dia begadang hingga tengah malam pada pekan lalu untuk memburu tiket pulang kampung tanggal 26 Juli 2014 atau H-2 Lebaran. Tidak mudah usahanya untuk memperoleh tiket. Namun dengan persiapan yang khusus, dia akhirnya bisa mendapatkannya.
"Sebagai persiapan awal untuk pemesanan online, saya sudah standby di depan laptop dari jam 23.30 WIB, sebelum melakukan pemesanan saya terlebih dahulu menyiapkan data-data yang akan diinput selama proses pemesanan (nama penumpang, no KTP, email dan no HP) ke dalam file notepad," cerita Saiful dalam surat elektronik kepada detikcom, Selasa (6/5/2014).
Hal tersebut sengaja dilakukan Saiful untuk mempercepat proses input data. Pada saatnya, dia tinggal meng-copy paste data tersebut ke dalam kolom yang disediakan di website PT KAI.
"Selain itu saya mengakses website pemesanan tersebut menggunakan 3 browser internet yang berbeda
(firefox, chrome dan internet explorer)," terangnya.
Yang terakhir, Saiful juga mempersiapkan metode pembayarannya. Dia memilih internet banking daripada mentransfer langsung ke ATM.
"Pukul 24.00 semua website pemesanan tidak bisa di akses, bikin stress. Tapi saya tetap berusaha akses website tersebut dengan melakukan refresh berulang-ulang dan pada akhirnya pada pukul 24.15 saya
bisa mengakses website tersebut," ceritanya.
Penumpang lainnya, Ferdy, juga berhasil mendapat tiket pulang mudik ke Tegal menggunakan Cirebon Express. Dia mendapat tiket H-1 Lebaran, kelas eksekutif setelah menunggu hingga tengah malam. Meski mendapat tiket, perjuangannya juga tidak mudah.
"Awalnya nggak langsung bisa, situs susah dibuka, saya refresh-refresh akhirnya dapat. Tapi pas mau coba pesan tiket kelas bisnis, sudah habis, akhirnya dapat kelas eksekutif," terang Ferdy.
Tiket balik untuk tanggal 2 Agustus pun sudah diperoleh, meski agak susah. Ke depan, Ferdy berharap agar ada perbaikan dari segi pelayanan PT KAI.
"Acara mudik bareng perusahaan juga sebaiknya dikurangi. Kaya gitu sepertinya ngurangin jatah tiket umum," pesannya.
(mad/ndr)
