"Laporan yang ditemui, banyak kegagalan pembayarannya BCA dan BNI. Dikasih waktu 3 jam transaksi lewat ATM tapi mungkin ada problem network, jadi masih dicek lagi. H-3 mulai problem berarti 90 hari dari sekarang karena orang bersamaan klik komputer. H-2 ada 9 juta orang (yang klik komputer). H-1 ada 5 juta sampai jam 12 malam. Padahal kapasitas seat 55.400," tutur Hermanto.
Hal itu dikatakan Hermanto saat ditemui di ruangan kantornya di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2014). Dia mendapatkan laporan itu dari operator yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurutnya, puncak mudik moda KA terjadi pada H-3 Lebaran.
"Orang pada mengejar H-3, jadi membeludak," imbuhnya.
Dia juga menampik isu bahwa ada jatah tiket KA yang dialokasikan ke beberapa agen travel sehingga tiket cepat habis. "Travel agent nggak punya jatah, dia tetap pakai komputer juga. Jadi mana yang lebih cepat," tuturnya.
Apakah ada pengawasan pada PT KAI dalam penjualan tiket KA Lebaran? "Nggak, ini kan dari sisi operator. Kita kapasitasnya hanya memantau saja untuk menaikkan kapasitas (penumpang)," jawab dia.
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini