Jokowi dan Prabowo Belum Jamin Penegakan HAM, Kontras Dorong Anies Baswedan

Jakarta - Dua capres yang mengemuka saat ini yakni Jokowi dan Prabowo Subianto dinilai belum bisa menjamin penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satu orang yang layak dipertimbangkan dan perlu dikenal oleh masyarakat adalah Anies Baswedan.

"Harus lebih banyak orang-orang yang punya kapabilitas untuk dapat ruang dikenal masyarakat, contohnya Anies Baswedan," ujar Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar dalam diskusi publik bertema 'Kriteria Capres Ideal untuk Indonesia' seperti dikutip dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (3/5/2014).

Haris mengatakan perlu adanya alternatif nama capres dari yang selama ini ada dan mengerti mengenai situasi dan persoalan-persoalan masyarakat bawah. "Saya resah mengapa hanya ada dua nama calon yang maju dalam pilpres ini, masyarakat harus keluar dari situasi ini," imbuhnya.

Meski begitu, Haris mengelak jika dikatakan bahwa diskusi tersebut adalah bentuk dukungan Kontras pada Anies Baswedan dan Mahfud MD. Dua nama capres yang juga diundang dalam diskusi tersebut tidak hadir.

"Kita tidak menjual dua nama itu, kita hanya tahu dua pandangan capres tersebut," pungkasnya.

Anies Baswedan sendiri sejatinya diundang dalam diskusi publik ini namun tidak dapat hadir karena ada urusan keluarga. Anies diwakili oleh salah satu aktivis Gerakan Turun Tangan yakni Abdul Rahman Mamun. Dalam pernyataannya mewakili Anies, Abdul Rahman menyatakan kriteria calon presiden ideal.

"Kita sudah 15 tahun reformasi tetapi masih ada hal-hal yang kurang di sana-sini. Indonesia yang sebesar ini tidak bisa diserahkan hanya pada satu orang. Syarat presiden saat ini adalah yang bisa menggerakkan," ujar Abdul Rahman.

(mpr/mpr)