.webp)
"Kronologinya saya tidak tahu sama sekali. Saya lihat anak saya badannya biru-biru. Ada bekas gigitan. Ada memar-memar," kata Andre di kamar mayat RSCM, Jl Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (3/5/2014).
Sudah 4 bulan ini Difa dirawat oleh Yani karena keterbatasan waktu Andre yang berprofesi sebagai sopir Metromini 47. Yani yang tinggal di Klender adalah adik dari kawan Andre yang bernama Oji.
"Ya udah di adik gue aja. Nikah belum punya anak," kata Andre menirukan omongan Oji.
"Sudah saya anggap adik saya sendiri," demikian penilaian Andre terhadap Yani.
Andre ditinggal istrinya yang bekerja sebagai TKW di Oman. Selepas ditinggal Difa, Andre kini hanya memiliki Dafa yang berusia 7 tahun.
Andre mengatakan sebenarnya Yani bukan pilihan utama untuk merawat Difa. Pada awalnya Difa dititipkan ke tetangga kontrakannya yang terletak di daerah Pisangan.
"Tapi karena yang mengasuh ini banyak cucu makanya nggak bisa lagi," kata Andre.
Kesedihan tampak tergambar di wajah Andre. Dia sama sekali tidak menyangka putrinya lebih dulu meninggalkannya.
"Saya sih nggak tahu persis kejadiannya. Saya dibel. Saya disuruh ke RS Persahabatan (kemudian dibawa ke RSCM-red) sama Oji. Katanya anak saya ada di UGD. Ternyata sampai di sana anak saya sudah meninggal," kenangnya.
Andre berharap polisi bisa mengungkap kematian anak yang sedang lucu-lucunya itu. Yani saat ini sedang berada di Polres Jakarta Timur untuk keperluan penyelidikan.
"Saya sendiri mukul aja nggak pernah," ujarnya.
(mpr/mpr)
