Solihat (39), ibunda Emon, menceritakan kebiasaan anaknya yang sehari-hari seperti anak kecil. Dia pun sering memarahi Emon.
"Si Aa' mah tiasa nonton pilm Naruto, Kian Santang, seserian sorangan keur nonton teh (Andri biasa nonton film Naruto, Kian Santang, ketawa-ketawa sendiri kalau lagi nonton)," kata Solihat ketika ditemui di rumahnya, di Kp Liosanta, Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (4/5/2014).
"Diomelan ku saya, 'Naon tah seserian sorangan nonton teh'. Jiga euweh pilm nu lain, 'Naon pilm budak leutik ditonton' (Saya marahin 'Kenapa ketawa-ketawa sendiri nonton filmnya'. Kayak nggak ada film lain aja, 'Ngapain film anak kecil ditonton'," sambungnya.
Perilaku yang tidak biasa itu diyakini Solihat karena Emon pernah jatuh sewaktu berusia 1 tahun. Akibatnya Emon tidak bersikap selayaknya orang seumurannya.
"Jadi si Aa' teh sewaktu umur 1 tahun tos bisa ngomong, tos bisa jalan. Di ais ku teteh na, (Jadi Andri sewaktu umur 1 tahun sudah bisa bicara dan jalan. Digendong sama kakak saya) nggak sengaja lagi becanda kelempar, jatuh, kepala duluan yang kena," kata Solihat ketika ditemui di rumahnya, di Kp Liosanta, Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (4/5/2014).
Solihat mengatakan, anaknya sempat tidak sadarkan diri dari pukul 16.00 WIB hingga 01.00 WIB. Saat itu kondisi badan Emon sangat panas.
"Sempet dibawa ke praktek, sempet ke orang pinter, terus sadar jam 1 malam. Setelah itu jadi nggak bisa jalan, nggak banyak bercanda," kata Solihat.
Solihat juga mengatakan, anak-anak kecil di sekitar rumahnya sering mengajak Emon bermain. Namun, Solihat tidak menyangka jika akhirnya Emon berbuat keji dengan mencabuli anak-anak kecil.
"Saya mah pasrah aja," pungkas Solihat dengan mata berkaca-kaca.
(dha/jor)