Kepala Badan Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Surono berkelakar soal status Gunung Slamet saat wartawan bertanya kepadanya.
"Gunung Slamet, letusan material jatuh di badan. Makanya tambah semok dan tinggi," kelakar Surono saat menjawab pertanyaan wartawan seusai acara dialog dengan berbagai instansi dan komunitas Merapi di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Jl Cendana 15 Yogyakarta, Jumat (2/5/2014).
Menurut dia, pihaknya terus meminta 5 kabupaten yang ada di sekeliling Gunung Slamet yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes, Tegal untuk terus melakukan sosialisasi kepada warga berkaitan dengan peningkatan status Siaga.
"Status masih siaga. Radius berbahaya 4 kilometer dari puncak," katanya.
Menurut dia, semburan api masih berada dalam jarak radius 4 km sehingga material yang jatuh hanya di kawasan puncak saja. Material yang keluar atau disemburtkan seperti yang terlihat saat ini, jatuh di badan gunung.
"Masih waras-wiris, materal yang jatuh asal di radius 4 km di sekitar itu ya tidak apa-apa. Yang penting lima pemkab di sekililing Slamet sudah melakukan mitigasi bencana. Seperti apa hajatannya, besar atau kecil yang penting siap. Itu tugas kita," pungkas Mbah Rono.
(bgs/ndr)











































