.webp)
Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahsiswa IISIP (Formasi) ini memainkan teatrikal berjudul 'Buruh Bukan Ternakan Rakyat'. Adegan dimulai dengan munculnya empat orang buruh yang membawa sekop pasir, sapu, arit dan selang air. Mereka memperagakan pekerjaan sesuai dengan peralatan yang dibawanya.
Setelah itu, seorang aktor yang dijuluki dengan 'Pesulap Capres' datang ke tengah-tengah buruh dengan membawa foto empat capres yakni Jokowi, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan Wiranto. Selain itu, ia juga membawa beberapa anak ayam yang dikurung dalam keranjang.
Lalu, pesulap menawarkan para capres tersebut kepada kaum buruh. Dia mengatakanbahwa para capres ini merupakan asli dari dalam negeri. Ia kemudian menawarkan uang mainan ke buruh dan melemparkan uang ke udara. Ke empat buruh pun langsung berebut mengambil uang yang jatuh ke tanah. Setelah itu mereka langsung mengambil gambar para capres dan melepaskan anak ayam dari kurungan yang dipegang oleh 'Pesulap Capres'.
Pemandu teatrikal mengatakan buruh harus cerdas dalam memilih pemimpin dengan melihat siapa figur capres sebelum menetapkan pilihan. "Buruh harus melek politik, biar tidak dibohongi lagi," ujar pemandu teatrikal dengan pengeras suara.
Selain teatrikal, para peserta demo juga bergoyang 'Oplosan'. Lagu berirama dangdut dan berbahasa Jawa mengalun melalui pengeras suara. Pemandu goyang berdiri di atas mobil, para massa pun bergoyang di sekitaran mobil komando.
"Kita bergoyang bukan untuk bersenang-senang, tapi rehat sejenak dari teriknya matahari tadi," ujar salah seorang buruh dari atas mobil.
Ketika lagu oplosan selesai, massa buruh kembali bergoyang lagu dangdut lain yang judul 'Minyak Wangi' yang dipopulerkan Ayu Ting Ting.
(idh/slm)
