Wasekjen Golkar Nurul Arifin menyebut pertemuan antara Ical (67) dan Prabowo (62) layaknya pertemuan kakak dan adik. Dia punya pandangan soal capres-cawapres jika keduanya jadi berkoalisi.
"Pertemuan ARB dan Prabowo seperti kakak adik. Ada kalanya kakak berkorban untuk adiknya atau adik mengalah pada kakaknya," kata Nurul dalam diskusi 'Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak' di Hotel Alia, Cikini, Jakpus, Kamis (1/5/2014).
Nurul mengatakan pertemuan Ical-Prabowo belum bicara soal capres cawapres. Pertemuan itu merupakan penjajakan sebelum memutuskan untuk berkoalisi.
"Semua masih cair," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Hajrianto Y Thohari mengatakan peluang terbentuknya koalisi Golkar-Gerindra sangat terbuka. Namun masih perlu dirumuskan soal siapa yang mengalah menjadi cawapres.
Pedoman-pedoman yang dipertimbangkan, kata Hajri, antara lain soal perolehan suara di Pileg dan survei capres. Jika mengacu pada hasil Pileg, maka Hajri mengatakan Ical yang pantas menjadi capres.
"Kalau pedomannya survei, bisa Prabowo. Kalau pedoman Pileg, Golkar dapat angka lebih di atas Gerindra, artinya Pak ARB," ujar Hajri di Habibie Center kemarin.
(trq/trq)