Dapil Sumut I melingkupi Kota Medan, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, dan Deli Serdang, ada 10 kursi yang diperebutkan puluhan caleg dari 12 parpol. Partai Demokrat yang pada pemilu 2009 lalu mendapat jatah 4 kursi, kini harus kehilangan tiga kursinya.
Di internal PD, ada 10 caleg yang maju di Dapil Sumut I. Ruhut ada di nomor urut 1. Berturut-turut nomor 2 sampai dengan 10 adalah Sutan Bhatoegana, Sri Novida, Ramadhan Pohan, Jafar Nainggolan, Rosmawaty Lubis, Abdul Wahab Dalimunthe, Hasbullah Hadi, Widia Astuty, dan M Subur Sembiring. Dan si nomor satu, berdasarkan perhitungan sementara KPU Sumut, berhasil merebut satu kursi yang didapat Demokrat.
"Di Kota Tebing Tinggi aku nomor satu, Ramadhan Pohan ke dua. Di Serdang Bedagai, aku nomor satu, Ramadhan Pohan nomor dua. Di Deli Serdang aku nomor satu, nomor dua Pak Abdul Wahab Dalimunthe. Di Kota Medan Ruhut nomor satu, kedua Sutan Bhatoegana," papar Ruhut kepada detikcom, Rabu (30/4/2014).
Ruhut gembira, perjuangannya tak sia-sia. Meski demikian dia tak jemawa, malah memilih menabahkan rekan-rekannya. Dia meminta rekan-rekannya yang gagal kembali ke DPR terus berjuang menatap Pemilu 2019.
"Aku meminjam yang disampaikan Pak SBY, ini kemenangan yang tertunda, teruslah berkarya," pesannya.
Namun pesan Ruhut tak serta merta diterima. Sutan Bhatoegana dan Ramadhan Pohan masih tak terima. Keduanya masih berharap bisa 'merebut' kursi dari Si Poltak.
"Saya nunggu di KPU saja. Ini masih simpang siur soal suara. Ini kan belum penetapan resmi dari KPU pusat. Kita lihat saja," kata Ramadhan saat dihubungi terpisah.
Ramadhan tak ingin pasrah. Menduga ada penggelembungan suara, dia akan mencoba memperjuangkan haknya dan mempertimbangkan menggugat ke MK.
"Saya tidak ada rencana demikian tapi kalau ada kejadian di lapangan ya tidak menutup kemungkinan. Misalnya, penggelembungan suara. Saya sebenarnya tidak tertarik untuk ke MK tapi keadilan yang paling utama. Ini masalah suara rakyat, tidak boleh dirampok, dimanipulasi," ucap Wakil Ketua Komisi I DPR ini.
Sutan Bhatoegana juga tak mau kalah. Baginya tak ada kata pasrah. Dia akan menyelidiki dugaan kecurangan sambil berpasrah kepada Allah.
"Ada pemindahan suara. Suara dari partai dipindahkan ke caleg tertentu. Bukan Ruhut ya (yang memindahkan), tapi ada yang mengatur," kata Sutan.
"Pokoknya kita tempuh suatu jalur agar yang benar itu benar, yang salah itu salah. Sisanya kita serahkan kepada Allah," imbuhnya.
Sutan dan Ramadhan berniat 'mengejar' Ruhut yang sementara sudah melintasi garis finis. Akankah perjuangan keduanya berujung manis?
(trq/erd)











































