"Dia buka sejak pertengahan Maret 2014, tetapi tidak pernah buka. Hanya untuk nyimpan saja, katanya gudang makanan sama mainan," ujar Herman, seorang pemilik toko alat listrik yang bersebelahan dengan gudang tersangka, di lokasi, Rabu (30/4/2014).
Menurut Herman, kegiatan tersangka dilakukan pada sore hari. Tersangka bersama seorang sopir kerap terlihat menurunkan karung di depan gudang tersebut.
"Dia ada sopir, nurunin barangnya sore hari. Preman di sini yang sering lihat," imbuh Herman.
Menurut Herman, tidak ada aktivitas tersangka yang mencurigakan.
"Dia ya seperti pedagang lain saja, cuma memasukkan barang saja," lanjutnya.
Herman sendiri pernah mengajak tersangka berkomunikasi. "Tetapi dia diajak bahasa China juga nggak ngerti saya bahasa China mana," imbuh Herman yang merupakan keturunan Tiongkok ini.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno mengatakan, tersangka LSC yang merupakan WN Hongkong ini sudah satu bulan diintai polisi.
"Dia punya gudang juga di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, tetapi di sana kosong," ujar Sudjarno.
Kasus ini masih dikembangkan penyidik Unit I Subdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk mengungkap jaringan di atasnya.
(mei/ndr)