"(Itu karena) pancaroba dan memang ada transisi masa peralihan dari hujan ke kemarau," kata Kukuh saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/4/2014).
Kukuh menjelaskan memasuki musim kemarau di bulan Mei ini cuaca di Jakarta akan berada di suhu 34-35 derajat celcius. Selain itu akan ada juga hujan lokal dengan intensitas yang tinggi namun sebentar.
"Matahari setelah pukul 08.30 WIB sudah muncul dengan adanya awan-awan yang kayak kapas. Terus jam 14.00 sampai jam 16.00 WIB sudah mulai ada petir dan hujan lokal yang cakupannya tidak luas, durasinya tidak terlau lama sekitar 1 jam," jelas Kukuh.
Menurut Kukuh yang harus diwaspadai adalah cuaca ekstrim yang datang di masa-masa peralihan ini akibat tumbuhnya awan cumulusnimbus yakni awan tebal yang terbentuk menjelang hujan. Dalam awan ini biasanya terbentuk turbulance sehingga menimbulkan embusan udara dari atas ke bawah dan menimbulkan potensi angin kencang, petir serta kilat.
"Maksimalnya turun hujan es," ujarnya.
Kukuh mengimbau agar warga tetap waspada dengan adanya pohon tumbang saat hujan angin yang terjadi di masa transisi ini. Peralihan musim juga membuat tubuh rentan terserang penyakit.
(slm/nrl)











































