Ical dan Prabowo Tersandera 'Andi Lau'

Ical dan Prabowo Tersandera 'Andi Lau'

- detikNews
Rabu, 30 Apr 2014 04:35 WIB
Jakarta - Dua partai papan atas pada perolehan Pileg 2014, Partai Gerindra dan Partai Golkar sama-sama meretas jalan menuju Pilpres 2014. Sama halnya dengan capres Gerindra Prabowo Subianto, capres Golkar Aburizal Bakrie juga berambisi untuk menjadi capres. Namun keduanya juga sedang disandera problema yang sama, yaitu 'Andi Lau'.

'Andi Lau' adalah akronim populer yang berarti 'Antara Dilema dan Galau'. Belakangan, istilah 'Andi Lau' digunakan oleh Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring untuk menggambarkan kondisi psikopolitik partai-partai yang 'grusah-grusuh' mencari mitra koalisi.

"Semua parpol," ujar Tifatul menjelaskan soal partai mana yang sedang tersandera 'Andi Lau'. Tifatul berbicara di Gedung Setneg, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2014).

Jika Tifatul menilai 'Andi Lau' menyandera semua parpol, apa itu juga termasuk Gerindra dan Golkar? Yang jelas, gerilya Gerindra untuk menjajaki koalisi terlihat kian militan seiring semakin dekatnya hari Pilpres 2014. Apalagi setelah dukungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali ke Prabowo sempat menuai perpecahan di tubuh PPP.

Majelis Syariah PPP menganulir semua keputusan Ketum Suryadharma Ali termasuk rencana koalisi dengan Gerindra. Saat PPP semakin tak jelas, Gerindra justru semakin gencar. PKS disurati, Golkar disambangi, demi mencari koalisi.

Seperti diungkapkan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera lamaran dalam bentuk surat dari Gerindra menunjukkan keseriusan dalam berhubungan dengan partai dakwah itu. Prabowo juga telah bertemu Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin di Bandung, Jawa Barat.

"Untuk Gerindra atau siapapun yang serius, kita akan serius juga," ujar Mardani.

Untuk melaju ke Pilpres, Gerindra memang butuh partai mitra koalisi. Karena, seperti yang jamak diketahui, perolehan Gerindra tak cukup untuk mengajukan capres sendiri.

Apalagi rival Prabowo, yakni capres PDIP Joko Widodo, telah memastikan satu mitra koalisi yakni Partai NasDem yang diyakini cukup untuk mengantarkan PDIP menembus Presidential Treshold.

Jika berkaca pada quick count Cyrus-CSIS, perolehan suara gabungan Gerindra dan PKS masih belum tembus ambang batas pencapresan 20 persen suara. Tentu saja Prabowo tak putus akal, mantan Pangkostrad ini lantas melangkahkan kakinya ke Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, alias rumah Ketua Umum Golkar yang punya optimisme besar untuk mencapres, yakni Aburizal Bakrie (Ical).

Lalu akankah kedua partai yang dimotori dua capres potensial ini bakal berkoalisi? Sekjen Golkar Idrus Marham menjawab, semua akan ditentukan pada 9 Mei 2014, alias Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar. Namun jika ditilik lebih dalam, Golkar juga masih mencari partai koalisi untuk mencapreskan Ical.

Sebenarnya Golkar sempat berujar bahwa Partai Hanura, PKS, dan PKB akan merapat ke partainya. Bahkan cawapres untuk Ical juga dikatakan bakal berasal dari salah satu partai itu.

"Pokoknya dari tiga sumber, dari Hanura, PKB dan PKS," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari di Gedng DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/4).

Ternyata realitas terus saja bergerak dinamis, alias tak pasti. PKB malah kian menunjukkan sinyal koalisi ke PDIP, PKS merapat ke Gerindra, dan Hanura masih tanda tanya.

Pengamat politik LIPI Siti Zuhro melihat Golkar bisa menemui kesulitan dalam berkoalisi. "Bisa saja Golkar ingin membentuk suatu koalisi besar tapi sejauh ini kan kalau kita amati belum ada yang tertarik untuk gabung," kata Siti saat dihubungi detikcom, Selasa (29/4).

Siti mencontohkan Partai Hanura yang sebelumnya sudah 'mesra' dengan Golkar namun kini justru mengarah ke Gerindra. "Politik itu 'moody', itu yang mesti diamati dalam koalisi belakangan ini," ujar Siti.

Apalagi, pencapresan Ical juga terus dirongrong oleh kader-kader Golkar sendiri. Lalu apa Ical akan menurunkan derajatnya dari capres menjadi cawapres? Tidak, setidaknya sampai sekarang usai Ical menjamu Prabowo di rumahnya. "Saya tetap capres, Pak Prabowo tetap capres," kata Ical.

Lalu bagaimana jadinya jika kedua tokoh yang sama-sama tersandera 'Andi Lau' ini berkoalisi? Apa yang akan mereka berdua lakukan senyampang terikat erat jerat 'Andi Lau'?

Cerita akan berubah jika Hanura dan PKS, dua partai yang semula disebut Hajriyanto bakal merapat ke partai beringin, berkoalisi dengan Gerindra. Kemudian Golkar juga bersama Gerindra menjalin koalisi. Poros besar bisa terwujud, tapi bagaimana nasib pencapresan Ical? Perkembangan selanjutnya akan semakin menarik.

(dnu/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads