"Menurut PAN, justru bagus yang dilakukan Gerindra untuk membangun koalisi dengan partai lain. Karena bisa membangun koalisi Indonesia Raya. Dengan PKS, jangan lupa, PAN dan PKS pernah satu rumah di Fraksi Reformasi di DPR tahun 1999," tutur Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi, Selasa (29/4/2014).
Viva menyebut PAN punya hubungan persaudaraan dengan PKS. Apalagi PKS juga mempunyai basis massa Islam.
"Hubungan kami itu saudara yang hangat dan melekat," ujar Viva.
Viva melihat PKS akan mengisi 'line up' koalisi bukan pada formasi capres-cawapres, melainkan pada formasi di pemerintahan. PKS diyakininya akan mampu memperkuat pemerintahan koalisi Indonesia Raya kelak.
"Kalau kemudian, soal posisi dan komposisi di struktur, PAN melihat itu (merapatnya PKS ke Gerindra) hanya pada pembagian tugas dan peran dalam membangun pemerintahan ke depan. Karena koalisi itu harus dibangun berdasar kesamaan platform," tutur Viva.
PKS juga menyatakan, 'line up' koalisi, termasuk di Pilpres, akan dibahas lebih lanjut bersama peserta koalisi lain kelak. PKS ingin membahas formasi politik dengan partai lain dalam koalisi secara terang benderang tanpa perlu ditutup-tutupi.
"Line up Pilpres kayaknya tidak kita bahas sekarang. Substansi platform dan managerial sudah sepakat, tapi kalau membahas soal 'line up', kita ramai-ramai bersama koalisi. Kita tidak ingin sembunyi-sembunyi. Mari kita tarung dalam arti positif," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Mardani menegaskan, partainya bukanlah mengejar posisi jabatan dalam koalisi. Melainkan, PKS ingin berperan aktif dalam kerja koalisi.
"Kita bukan mempermasalahkan 'bisa dapat apa', tapi kami 'bisa berkontribusi apa'," tegas Mardani.
(dnu/trq)











































