.webp)
Sementara anggota MMP lainnya, Emron Pangkapi menemui Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie alias Ical. Dua pertemuan itu dimaksudkan sebagai upaya awal untuk menjalin koalisi. Apakah PPP meninggalkan Partai Gerakan Indonesia Raya?
Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, partainya memang menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan semua partai politik yang berpotensi mengusung calon presiden.
Senin kemarin misalnya, selain bertemu dengan Ical dan Mega, ternyata anggota MMP PPP yang lainnya juga bertemu dengan petinggi Partai Gerindra. "Beberapa pertemuan (yang tidak dipublikasikan) terus dilakukan, makin intensif," kata Lukman saat berbincang dengan detikcom, Selasa (29/4/2014).
Lukman tak menyebut detil pertemuan tersebut. Namun menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, pertemuan itu terjadi antara Ketum PPP Suryadharma Ali dengan Prabowo Subianto. "Baik komunikasinya, sudah ketemu lagi sama Pak Prabowo. Lebih baik sejauh ini," kata Muzani di Jakarta Senin (28/4/2014) kemarin.
Wacana koalisi PPP dengan partai besutan Prabowo Subianto pada awalnya muncul saat Ketua Umum partai berlambang Kabah itu, Suryadharma Ali menghadiri kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno pada Ahad (23/3/2014) lalu. Suryadharma yang diberi
kesempatan berpidato secara terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Prabowo sebagai calon presiden.
Suryadharma kembali menyatakan dukungannya kepada Prabowo saat mantan Komandan Jenderal Kopassus itu bertandang ke kantor DPP PPP di Jakarta Pusat. Dukungan Suryadharma kepada Prabowo dianggap tak mewakili partai.
Mukernas III PPP pekan lalu menunjuk Majelis Musyawarah Partai (MMP) yang akan bertugas menentukan arah koalisi partai berlambang Kabah tersebut. Ada sembilan orang anggota MPP yakni Suryadharma Ali, Emron Pangkapi, Suharso Monoarfa, Azrul Azwar, Lukman Hakim Saifuddin, Romahurmuziy, Berlianti Harahap, Zarkasih Nur, dan Maimun Zubair.
(erd/van)
