Pihak kepolisian sudah menyita HP milik Afrisca. Dia juga sudah diperiksa beberapa kali. Saat ini Arfischa bersama dengan para tersangka lainnya yaitu Virgiawan alias Wawan, Agun, Zaenal, Syahrial dan Azwar telah dibui. Namun, Azwar melakukan bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai di toilet Polda Metro Jaya pada 26 April lalu.
Berikut ini adalah fakta-fakta keteribatan Afrischa dalam kasus kekerasan seksual di JIS:
|
Ikut Memegangi dan Membuka Baju Korban
|
"Mereka ini berkelompok, bareng-bareng melakukannya. Satu kejadian itu ada 4 orang atau 3 kadang 5 orang pelakunya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada detikcom, Minggu (27/4/2014).
Tugas tiap pelaku berbeda-beda. "Misalnya 2 orang melakukannya pada korban, 1 orang bertugas jaga pintu, 1 bertugas megangin korban, 1 orang bertugas melihat situasi kondisi. Nah, si Afrischa ini yang megangin korban dan dia juga memasukkan jarinya ke dubur korban," papar Rikwanto.
Ikut Memegangi dan Membuka Baju Korban
|
"Mereka ini berkelompok, bareng-bareng melakukannya. Satu kejadian itu ada 4 orang atau 3 kadang 5 orang pelakunya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada detikcom, Minggu (27/4/2014).
Tugas tiap pelaku berbeda-beda. "Misalnya 2 orang melakukannya pada korban, 1 orang bertugas jaga pintu, 1 bertugas megangin korban, 1 orang bertugas melihat situasi kondisi. Nah, si Afrischa ini yang megangin korban dan dia juga memasukkan jarinya ke dubur korban," papar Rikwanto.
Bocah Korban Pelecehan Ungkap Keterlibatan Afrischa
|
Bocah berusia 5 tahun yang menjadi korban kekerasan itu menyatakan ada wanita yang ikut dalam pelecehan seksual tersebut. "Anak saya bilang pelakunya itu lebih dari dua orang. Dia bilang 'many mommy. Five'. Hanya saja saya belum tahu pasti apakah kelimanya ini laki-laki atau ada perempuan juga karena menurut anak saya ada wanita juga yang ikut memukul anak saya," jelas Sang Bunda kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Bocah Korban Pelecehan Ungkap Keterlibatan Afrischa
|
Bocah berusia 5 tahun yang menjadi korban kekerasan itu menyatakan ada wanita yang ikut dalam pelecehan seksual tersebut. "Anak saya bilang pelakunya itu lebih dari dua orang. Dia bilang 'many mommy. Five'. Hanya saja saya belum tahu pasti apakah kelimanya ini laki-laki atau ada perempuan juga karena menurut anak saya ada wanita juga yang ikut memukul anak saya," jelas Sang Bunda kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Sempat Jadi Saksi Sebelum Jadi Tersangka
|
"Satu wanita AS sudah diperiksa, dia bagian cleaning service. Tidak ada keterlibatan melakukan sodomi, turut serta juga tidak ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (16/4/2014).
Rikwanto mengatakan, dalam pemeriksaan sebagai saksi, Afrischa hanya menerangkan kejadian ketika melihat korban keluar dari toilet dalam keadaan menangis. Afrischa sempat menegur korban saat itu.
"Saksi sempat ketemu dengan korban berjalan sambil menangis dan ditegur oleh AS ini tetapi tidak dijawab korban," ujarnya.
Namun setelah diselidiki lebih dalam akhirnya polisi menetapkan Afrischa sebagai tersangka.
Sempat Jadi Saksi Sebelum Jadi Tersangka
|
"Satu wanita AS sudah diperiksa, dia bagian cleaning service. Tidak ada keterlibatan melakukan sodomi, turut serta juga tidak ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (16/4/2014).
Rikwanto mengatakan, dalam pemeriksaan sebagai saksi, Afrischa hanya menerangkan kejadian ketika melihat korban keluar dari toilet dalam keadaan menangis. Afrischa sempat menegur korban saat itu.
"Saksi sempat ketemu dengan korban berjalan sambil menangis dan ditegur oleh AS ini tetapi tidak dijawab korban," ujarnya.
Namun setelah diselidiki lebih dalam akhirnya polisi menetapkan Afrischa sebagai tersangka.
Diduga Memiliki Kelainan Seksual Sadistis
|
"Kalau dilihat secara sepintas memang sepertinya ini masalah seksual tapi sebenarnya ini motifnya adalah ingin menunjukkan bahwa dirinya dominan dan bisa mengendalikan orang lain. Jadi perilaku seksual ini motifnya bukan seksual tapi dominasi," katanya.
Lalu apa penyebab penyimpangan tersebut? Reza mengatakan biasanya orang yang mengidap penyimpangan itu pernah menjadi korban dominasi pihak lain. Sehingga sebagai kompensasinya dia 'balas dendam' dengan mengeksploitasi pihak lain.
"Tentunya yang mudah untuk dimanipulasi adalah anak-anak, sehingga dia memilih sasaran anak-anak," katanya.
Diduga Memiliki Kelainan Seksual Sadistis
|
"Kalau dilihat secara sepintas memang sepertinya ini masalah seksual tapi sebenarnya ini motifnya adalah ingin menunjukkan bahwa dirinya dominan dan bisa mengendalikan orang lain. Jadi perilaku seksual ini motifnya bukan seksual tapi dominasi," katanya.
Lalu apa penyebab penyimpangan tersebut? Reza mengatakan biasanya orang yang mengidap penyimpangan itu pernah menjadi korban dominasi pihak lain. Sehingga sebagai kompensasinya dia 'balas dendam' dengan mengeksploitasi pihak lain.
"Tentunya yang mudah untuk dimanipulasi adalah anak-anak, sehingga dia memilih sasaran anak-anak," katanya.
Halaman 2 dari 10