Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro berpendapat PPP akan lebih mendapat keuntungan kalau berkoalisi dengan PDIP. "Pendekatan yang dilakukan ke PDIP itu benar," kata Siti saat berbincang dengan detikcom, Selasa (29/4/2014).
Siti mencermati PPP setelah terganjal untuk berkoalisi dengan Gerindra, ada pilihan juga untuk berkoalisi dengan poros bentukan Partai Demokrat. Namun kalau dengan PDIP sudah lebih jelas semuanya. "Peluang Jokowi untuk menang di pilpres juga lebih besar," tuturnya.
Dengan adanya pernyataan PDIP dan capresnya Joko Widodo (Jokowi) bahwa tidak ada bagi-bagi kekuasan, menurut Siti, tidak menjadi soal bagi PPP atau partai lain yang ingin menjalin koalisi dengan PDIP.
"Masak kalau ada parpol yang koalisi dengan PDIP dianggurkan, tidak mungkin lah. Paling tidak dapat kursi menteri nanti, diberi oleh PDIP sebagai imbal balik," ujar Siti.
Pasca dianulirnya dukungan Ketum PPP Suryadharma Ali ke capres Gerindra Prabowo Subianto, PPP kembali ke titik nol. Kemarin, partai berlambang Kabah yang meraup suara sekitar 6,70 persen berdasar hasil sementara pileg itu melakukan pendekatan ke PDIP.
Dewan Pembina PPP Hamzah Haz, bersama tim penjajakan koalisi, Waketum Suharso Monoarfa, Senin (28/4) bertandang ke kediaman Ketum PDIP Megawati. Seusai pertemuan, sinyal-sinyal koalisi terlihat jelas.
(brn/rmd)