Pergerakan Senyap Tim Penyelamat Golkar

Pergerakan Senyap Tim Penyelamat Golkar

- detikNews
Selasa, 29 Apr 2014 10:32 WIB
Pergerakan Senyap Tim Penyelamat Golkar
Jakarta - Dinamika politik internal Golkar memanas menjelang Rapimnas Golkar. Kabarnya sejumlah pihak yang tak puas dengan kinerja Ketum Aburizal Bakrie sedang bergerak, mengatasnamakan diri tim penyelamat Golkar.

Tim penyelamat Golkar terus bergerilya menjelang Rapimnas. Sejumlah misi konon disiapkan, dimulai dari evaluasi hasil Pileg dan kegagalan kepemimpinan Ical sampai mengarah ke evaluasi pencapresan Ical. Sejumlah pentolan Golkar ada di balik rencana besar ini.

Kegelisahan di internal Golkar menjelang Pilpres memang semakin menjadi-jadi. Sejumlah elite Golkar bersuara agar Rapimnas yang dijadwalkan sekitar tanggal 9 Mei nanti dijadikan ajang evaluasi Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) yang gagal mengangkat suara Golkar di Pileg.

BKPP Golkar itu tak lain dipimpin oleh Sharif Cicip Sutarjo, anak emas Ical, yang juga dijagokan sebagai salah satu calon ketum Golkar pengganti Ical. Serangan terhadap Cicip di internal Golkar dianggap sebagai upaya tidak langsung menggoyang Ical. Mendorong evaluasi hasil Pileg disebut-sebut sebagai cara halus untuk menggoyang kepemimpinan Ical.

Pergerakan tim penyelamat Golkar sebenarnya mulai terlihat jelas beberapa hari terakhir ini. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung kini berani bicara opsi lain bagi Golkar di Pilpres mendatang. Tak main-main, pernyataan itu dilontarkan setelah Akbar berdiskusi dengan capres PDIP Jokowi.

"Alternatif yang ada kalau menurut saya untuk melanjutkan lagi nggak mungkin. Karena pertama, kursi kami tidak cukup. Kedua, partai yang diajak berkoalisi belum ada kepastian. Opsi yang berikutnya kalau mau melanjutkan keikutsertaan dalam Pilpres tentu harus memposisikan diri tidak lagi sebagai capres," kata Akbar usai menerima Jokowi di kediamannya di Jl Purnawarman, Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (27/4) kemarin.

Tak hanya itu, ormas-ormas dan organisasi sayap Golkar juga sudah berkumpul membahas penyelamatan Golkar pada Senin (28/4) malam. Selain kecewa dengan hasil Pileg 2014, mereka protes Ketum Golkar Aburizal Bakrie terlalu mengutamakan DPD I Golkar.

"Setiap pengambilan keputusan orientasinya DPD I. DPD II dibiarin, ormas dibiarin," kata Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai, Senin (28/4) kemarin.

Menurut Yorrys, selama ini Ical seolah menganaktirikan DPD II dan organisasi sayap Golkar. Padahal, dia menambahkan, pengurus DPD II dan organisasi sayap yang paling mengerti kondisi di akar rumput.

"Golkar itu stakeholder-nya 530 orang. DPD I itu cuma 33 institusi, yang kadang-kadang mereka tidak memahami persoalan di bawah. Inilah kesedihan kita," ujarnya.

"Selama ini kita juga berjuang sendiri, janji-janji tak ada yang terpenuhi," imbuhnya mengulas kepemimpinan Ical.

Dalam pertemuan itu hadir perwakilan dari seluruh ormas dan organisasi sayap Golkar seperti AMPI, Soksi, MKGR, KPPG, dan KMPG.

Lalu apa misi utama tim penyelamat Golkar? Benarkah hanya mengevaluasi Pileg, ataukah ingin menggondol tiket capres Ical dan menjungkalkan Ical dari pohon beringin?


(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads