Belum diketahui pasti, namun FBI tengah mencari para korban Vahey dari seluruh dunia pasca ditemukannya USB milik Vahey yang berisi foto-foto 90 anak-anak. Anak-anak itu menjadi korban kekerasan seksual Vahey.
Vahey juga tercatat menjadi guru ilmu sosial di JIS pada tahun 1992-2002 lalu. Sehingga tak menutup kemungkinan adanya korban Vahey yang telah lulus dari JIS.
Zainal mengaku menjadi salah satu korban Vahey ketika dirinya berusia 14 tahun. Kepada penyidik Polda Metro Jaya, Zainal mengidentifikasi wajah Vahey sebagai pria asing yang ditemuinya di Bundaran Pondok Indah.
"Waktu usia 14 tahun, dia juga pernah disodomi di Bundaran Pondok Indah. Saat itu dia dipanggil dari dalam mobil oleh orang asing terus dikerjain dan diberi uang Rp 20 ribu," ujar Kabid HUmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Minggu (27/4/2014).
"Waktu kita tunjukkan foto William Vahey itu, dia bilang 'ya ini orangnya, Pak'. Sekali itu saja. James Vahey ini kan dia keliling-keliling nyari korban," kata Rikwanto menambahkan.
Sementara FBI tengah mencari para korban Vahey dari 9 sekolah internasional dari 9 negara yang berbeda, salah satunya Indonesia. Vahey sendiri bunuh diri pada 21 Maret 2014 lalu, beberapa hari sebelum FBI menangkapnya.
Penyidikan oleh FBI tetap dilanjutkan untuk mengetahui motif dan modus Vahey melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak yang diduga dilakukan sejak 1972 lalu. Apakah Polri akan mengundang FBI untuk bertemu dengan Zainal? Masih belum ada keterangan resmi dari Polri terkait hal tersebut.
(vid/vid)