Sebelum pileg, Jokowi kerap berkata bahwa membicarakan sosok cawapres masih terlalu dini. Dia bersama partainya sepakat bahwa cawapres akan dibicarakan setelah pileg 9 April selesai.
"Kita baru bicara pileg. Masih jauh," kata Jokowi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Hingga akhirnya Jokowi mengatakan partainya mulai menyusun kriteria-kriteria yang pas untuk menjadi cawapresnya nanti.
"Saya kira itu urusan partai, sekarang masih menyusun kriteria-kriteria," ujarnya di depan pintu gerbang Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/3).
Saat ditanyai wartawan tentang nama-nama yang beredar, Jokowi keukeuh menjawab bahwa partainya masih menyusun kriteria-kriteria.
Saat itu, selain sejumlah nama dari kalangan militer, pengusaha, dan politisi senior, nama Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disebut-sebut sebagai pasangan Jokowi yang paling ideal.
Setelah hasil perhitungan cepat Pileg 9 April sudah keluar, PDIP menjadi pemenang. Meski begitu, PDIP harus tetap berkoalisi untuk dapat mengusung Jokowi sebagai capres karena perolehan suaranya yang ada pada sekitar 19 persen.
Safari politik pun digelar, spekulasi nama-nama cawapres untuk Jokowi semakin mengerucut.
Seiring berjalannya waktu, kriteria yang diinginkan mulai terbayang oleh Jokowi dan partai moncong putih ini. Pria Solo ini mengungkapkan dirinya mengidamkan figur tokoh yang bisa melengkapi karakternya, bisa bekerja kebut-kebutan siang dan malam.
"Yang jelas, wakil itu jangan jadi ban serep, harus kerja bersama-sama," ujarnya di Bandara Radin Inten II Lampung, Rabu (23/4).
Bahkan dalam perjalanan ini, muncul rumor-rumor tentang adanya 'Geng Tancho' yang menyiapkan posisi Puan Maharani. Dari banyak nama, hingga Rabu (23/4) dikabarkan nama-nama tersebut sudah mengerucut menjadi 2 nama.
Lagi-lagi Jokowi tak mau membocorkannya. Namun anak panah sepertinya mengarah ke Jusuf Kalla (JK).
Suami Iriana ini hanya mengatakan bahwa PDIP masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya. "Sebentar lagi gasnya, tingga mentok. Nanti ditunggu, masih ditunggu," imbuhnya.
(sip/jor)